Bisnis.com, JAKARTA--PT Bahana TCW Investment Management (Bahana TCW) berencana untuk meningkatkan dana kelolaan hingga 12% pada tahun depan menjadi Rp50 triliun.
Presiden Direktur Bahana TWC Investment Management Edward P. Lubis menuturkan, dana kelolaan pada 2016 sekitar Rp38 triliun atau ditargetkan tumbuh sekitar 13% menuju level Rp43 triliun hingga akhir tahun ini.
Edward menuturkan, jumlah dana kelolaan perseroan telah menampaui target awal atau senilai Rp45,5 triliun pada pekan pertama Oktober 2017. Dia mengungkapkan, perseroan berencana untuk menjaga dana kelolaan sekurangnya menjadi Rp45 triliun hingga akhir tahun.
"Pada tahun depan, dana kelolaan bisa tumbuh sekitar 12%," ungkapnya saat ditemui Bisnis, Kamis (5/10/2017).
Dia menuturkan, peningkatan dana kelolaan banyak didukung masuknya dana dari investasi obligasi. Sementara itu, penempatan dana pada produk reksa dana saham, sambungnya, mulai tumbuh pada paruh kedua tahun ini. Untuk segmen pasar uang, kata Edward, sudah mulai dilirik oleh investor asing dari Korea.
Budi Hikmat, Direktur Bahana TCW Investment Management menuturkan kondisi ekonomi domestik sangat bagus, sebab stabilitas nilai tukar rupiah sangat bagus, sehingga investor suka dengan iklim investasi di Indonesia. Dia mengungkapkan, investor asing merasa lebih nyaman dan senang menempatkan dana di Indonesia.
Budi mengungkapkan, yield yang ditawarkan oleh Indonesia lebih tinggi dibandingkan negara-negara lain seperti, Jepang, Jerman, Singapura dan Swiss. Apalagi setelah Indonesia masuk dalam investment grade, sambungnya, sentimen tersebut menjadi pendorong asing untuk masuk ke Indonesia, sehingga investasi ke Indonesia semakin besar.