Bisnis.com, JAKARTA – Dolar Amerika Serikat melemah dari level tertinggi 1,5 bulan terakhir pada perdagangan Rabu (4/10/2017).
Indeks dolar AS, yang melacak kekuatan greenback terhadap mata uang utama lainnya, terpantau melemah 0,18% atau 0,167 poin ke level 93,402 pada pukul 8.51 WIB.
Reli dolar AS yang dipicu oleh data ekonomi AS yang kuat berakhir setelah gagal mengimbangi spekulasi bahwa pilihan Presiden AS Donald Trump untuk Gubernur The Fed berikutnya merupakan kandidat yang bersikap kurang hawkish daripada sebelumnya.
Dilansir Reuters, Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mendukung anggota dewan gubernur The Fed Jerome Powell dibanding kandidat Gubernur lainnya, Kevin Warsh.
Walaupun keduanya dipandang sebagai kandidat yang paling cocok untuk menggantikan jabatan Janet Yellen saat masa kerjanya berakhir pada bulan Februari tahun depan, Powell dipandang lebih banyak bersikap dovish daripada Warsh, yang mengkritik program pembelian obligasi The Fed di masa lalu.
Dolar sebelumnya menguat awal pekan ini di tengah spekulasi bahwa Warsh mungkin menjadi kandidat yang paling berpotensi untuk menggantikan Yellen.
Indeks dolar sempat menembus level tertinggi dalam 1,5 bulan terakhid di level 93.92 pada hari Selasa menyusul data manufaktur AS yang kuat.
"Dolar baru-baru ini menguat pada ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed pada bulan Desember dan harapan pemotongan pajak, namun pasar telah selesai menyerap semua berita positif," kata Shinichiro Kadota, analis valuta dan suku bunga senior di Barclays, seperti dikutip Reuters.
"Kenaikan suku bunga pada Desember sudah diperhitungkan dan kita harus melihat apakah ada kesepakatan perpajakan yang akan terjadi," tambahnya.