Bisnis.com, JAKARTA--- Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk., Pahala Nugraha Mansury membeli 2,92 juta lembar saham GIAA (Garuda Indonesia) dengan nilai sekitar Rp1 miliar dalam kurun waktu Juli-Agustus 2017.
Berdasarkan keterbukaan informasi di situs Bursa Efek Indoensia (BEI) pada Selasa (26/9/2017), Pahala membeli saham GIAA dalam dua tahap pada 13 Juli 2017 sebanyak 1,41 juta lembar dan 24 Agustus 2017 sebanyak 1,51 juta lembar.
Pada 13 Juli 2017, Pahala membeli 3.000 lembar saham di harga Rp350, 669.600 lembar di harga Rp352 dan 741.000 lembar di harga Rp354.
Pada 24 Agustus 2017, Pahala membeli 966.500 lembar di harga Rp336 dan 547.500 lembar di harga Rp338. Apabila dikalkulasi dengan cara mengalikan harga saham dengan jumlah saham yang dibeli maka secara keseluruhan nilai tersebut mencapai Rp1 miliar.
Sebelum 13 Juli 2017, Pahala menyatakan tidak memiliki saham GIAA. Dalam salinan suratnya kepada BEI, Pahala menyatakan tujuan transaksi pembelian saham tersebut adalah investasi.
Seperti diketahui, Pahala menjabat sebagai Direktur Utama Garuda Indonesia sejak April 2017 menggantikan Arif Wibowo. Pahala sebelumnya bekerja sebagai Direktur Keuangan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Baca Juga
Sejauh ini, Otoritas Jasa Keuangan membolehkan direktur emiten membeli saham perusahaan yang dikelolanya. Kendati demikian, direktur tersebut harus mengumumkan kepada publik melalui situs BEI.
Pada saat ini, kapitalisasi pasar Garuda Indonesia di Bursa Efek Indonesia sekitar Rp8,54 triliun. Dengan demikian, jumlah saham yang dimiliki oleh Pahala relatif kecil dibandingkan dengan kapitalisasi pasar perusahaan ini secara keseluruhan.
Dalam beberapa waktu belakangan, harga saham GIAA selalu berada di bawah harga ketika pertama kali ditawarkan (IPO) di BEI sebesar Rp750. Dalam 52 pekan terakhir, harga saham GIAA bergerak dalam rentang Rp318-Rp448.