Bisnis.com, JAKARTA - Korporasi konstruksi dan investasi milik negara, PT Adhi Karya (Persero) Tbk., berencana menyiapkan dana Rp200 miliar untuk penyertaan modal dalam proyek instalasi pengolahan air minum di Lampung.
Direktur Keuangan Adhi Karya Harris Gunawan mengatakan proyek tersebut sedang dalam tahap penawaran (bidding). Perseroan sedang mengkaji lebih lanjut mengenai rencana investasi tersebut. "Investornya ada tiga," katanya ketika ditemui di Gedung DPR, Rabu (6/9).
Dalam rencana investasi itu, Adhi Karya bekerjasama dengan PT Adaro Energy Tbk., melalui anak usahanya, PT Adaro Tirta Mandiri, dan Suez Water. Berdasarkan catatan Bisnis, Adaro Tirta Mandiri bakal menggenggam saham sebesar 50%.
Nilai investasi proyek Sistem Pengolahan Air Minum (SPAM) Bandar Lampung tersebut sebezar Rp700 miliar dengan kapasitas pasokan air bersih 750 liter per detik. Proyek SPAM di wilayah Lampung ini termasuk daftar proyek strategis Nasional yang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016.
SPAM Bandar Lampung juga termasuk dalam buku proyek Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) atau PPP Book 2017.
Selain rencana investasi di Lampung, Adhi Karya juga berencana berinvestasi di proyek pengolahan air bersih di wilayah Banten. Menurutnya, nilai investasi proyek itu dapat mencapai Rp4 triliun-Rp5 triliun. "Kami masih dalam diskusi dengan partner," katanya.
Sebelumnya, Adhi Karya telah melakukan investasi di sejumlah proyek investasi di sektor jalan tol, energi dan property. Di proyek jalan tol, Adhi Karya bersama sejumlah perusahaan lain membentuk PT Jasamarga Bali Tol dimana perseroan hanya memiliki 1% saham.
Selain itu, Adhi Karya juga memiliki penyertaan di PT Lamong Energi Indonesia dengan porsi 49%. Perusahaan itu menggarap bisnis pembangunan, pengoperasian, pemeliharaan, pengembangan, pengadaan utilitas dan sarana pembangkit listrik tenaga mesin gas.