Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Abaikan Tensi Geopolitik, Bursa China Sentuh Level Tertinggi Baru

Pergerakan sejumlah indeks saham acuan China mampu berakhir menguat sekaligus menyentuh level tertinggi baru dalam 20 bulan pada perdagangan hari ini, Senin (4/9/2017), saat investor mengabaikan dampak jangka panjang dari uji coba nuklir terbaru Korea Utara.
Bursa China SHCI/Reuters
Bursa China SHCI/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan sejumlah indeks saham acuan China mampu berakhir menguat sekaligus menyentuh level tertinggi baru dalam 20 bulan pada perdagangan hari ini, Senin (4/9/2017), saat investor mengabaikan dampak jangka panjang dari uji coba bom hidrogen terbaru Korea Utara.

Indeks CSI300 di Shenzhen yang berisi saham-saham bluechip berakhir menguat 0,39% atau 15,08 poin di level 3.845,62, setelah dibuka turun tipis 0,05% di posisi 3.828,54.

Adapun indeks Shanghai Composite ditutup menguat 0,37% atau 12,46 poin di level 3.379,58, setelah dibuka dengan kenaikan tipis 0,08% di posisi 3.369,72.

Pada Minggu (3/9), Korea Utara menyatakan telah sukses melakukan uji coba bom hidrogen dengan kekuatan terdahsyat yang dapat dimuat ke dalam rudal balistik antarbenua (intercontinental ballistic missile/ICBM). Ini adalah uji coba nuklir pertama Korut sejak Donald Trump menjabat sebagai Presiden AS.

Aksi Korut ini mendorong Trump untuk mengancam meningkatkan sanksi ekonomi serta menghentikan perdagangan dengan negara manapun yang melakukan bisnis dengan Korea Utara.

Meski demikian, pasar saham China, yang mayoritas mengabaikan ketegangan di semenanjung Korea sebelumnya, terlihat tetap tenang.

“Uji coba nuklir oleh Korea Utara dapat mempengaruhi minat terhadap aset berisiko untuk jangka pendek. Namun menurut kami, hal itu tidak akan memberi dampak panjang pada pasar saham lapis A,” jelas perusahaan broker Essence Securities dalam risetnya, seperti dikutip dari Reuters.

Para investor di dalam dan luar negeri tampaknya semakin optimis terhadap ekonomi China. Mereka mulai menanamkan lebih banyak uang ke pasar saham negara tersebut, pada saat kinerja yuan juga naik ke level terkuat 14 bulan terhadap dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper