Sekretaris Perusahaan Antam Aprilandi H. Setia mengatakan belanja itu antara lain untuk keperluan investasi seperti investasi rutin Rp93,6 miliar, investasi pengembangan Rp713 miliar dan biaya ditangguhkan Rp5,1 miliar.
“Sampai dengan semester I/2017, pengembangan perusahaan terus dilakukan dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian,” paparnya dalam keterangan tertulis, Senin (4/9/2017).
Menurutnya, realisasi perkembangan rekayasa, pengadaan dan konstruksi (engineering, procurement and construction/EPC) proyek pembangunan pabrik Feronikel Haltim (P3FH) telah mencapai 11,7% sampai dengan Juni 2017.
Selain itu, emiten berkode saham ANTM ini masih melanjutkan diskusi dengan PT Indonesia Asahan Alumunium (Persero) dalam rencana pengembangan proyek Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR).