JAKARTA – PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) menambah kontrak penjualan batu bara untuk jangka panjang dengan salah satu perusahaan pembangkit listrik asal Korea Selatan.
Sekretaris Perusahaan Jenny Quantero mengungkapkan pada 29 Agustus anak usaha perseroan yakni PT Bara Tabang telah menandatangani kontrak perjanjian jual beli batu bara dengan Korea Midland Power Co. Ltd.
“Bara Tabang akan memasok batu bara [Bayan Ultra Coal] sekitar 10 juta ton ke Korea Midland Power Co. Ltd. selama 6 tahun terhitung mulai Oktober 2017. Jumlah pengiriman maksimal sebesar 2 juta ton per tahun,” katanya dalam keterbukaan informasi, Kamis (31/8/2017).
Bayan Ultra Coal akan digunakan Korea Midland Power Co. Ltd. pada dua pembangkir listrik yakni Boryeong dan Shin Boryeong USC yang baru dibangun. Pembangkit listrik berkapasitas 2.000 megawatt itu menggunakan high efficiency ultra supercritical untuk mengurangi emisi karbon dioksida dan polusi lainnya.
Pembangkit listrik tersebut juga mengkonsumsi lebih sedikit bahan bakar per unit listrik yang dihasilkan dibandingkan dengan unit pembangkit listrik tenaga batu bara sub-critical konvensional.
Korea Midland Power Co. Ltd. merupakan anak perusahaan Korea Electric Power Corporation (KEPCO) yang berpengalaman dalam mengoperasikan pembangkit listrik berkapasitas 8.693 megawatt. Saat ini, Korea Midland Power Co. Ltd. tengah membangun pembangkit listrik dengan kapasitas 3.040 megawatt di Korea Selatan.
Baca Juga
Di sisi lain, BYAN sukses membalikkan keadaan dengan mencatatkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar US$121,48 juta pada paruh pertama tahun ini.
Dalam laporan keuangan perseroan yang dipublikasikan, Selasa (29/8/2017) menunjukkan pada paruh pertama tahun lalu, perseroan mencatatkan periode berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar US$22,54 juta. Kesuksesan itu ditopang oleh pendapatan yang tumbuh 90,85%.
Perseroan mencatatkan pendapatan sebesar US$423,07 juta pada Semester I/2017, sedangkan pada Semester I/2016, pendapatan perseroan hanya US$221,67 juta. Peningkatan pendapatan tersebut disertai dengan naiknya beban pokok pendapatan sebesar 33,71% menjadi US$208,96 pada paruh pertama tahun ini.
Kendati demikian, BYAN masih mencatatkan laba bruto sebesar US$214,11 juta pada Semester I/2017 atau meningkat sebesar 227,48% dari US$65,38 juta pada Semester I/2016.