Bisnis.com, JAKARTA—Penurunan suku bunga acuan BI 7DRR sebesar 25 bps hasil keputusan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada Selasa (22/8/2017) berpotensi mengerek kenaikan harga seri-seri Surat Utang Negara tenor panjang.
I Made Adi Saputra, analis obligasi MNC Sekuritas, mengatakan bahwa penurunan suku bunga acuan dari 4,75% menjadi 4,50% akan membawa sentimen positif bagi pasar surat utang dalam jangka pendek.
“Sentimen jangka pendek tentunya akan positif bagi pasar surat utang. Penurunan BI 7 day repo akan mendorong permintaan terhadap instrumen investasi dengan imbal hasil yang cukup tinggi di antaranya surat utang negara dengan tenor menengan dan panjang,” kata Made pada Bisnis, Selasa (23/8/2017).
Atas dasar itu, Made menilai akan ada potensi kenaikan harga untuk SUN terutama pada tenor panjang yang masih menawarkan tingkat imbal hasil yang tinggi.
“Bagi investor, alternatif investasi di SBSN seperti di Project Based Sukuk (PBS) dapat dijadikan pilihan seiring dengan masih cukup tingginya imbal hasil PBS dibandingkan dengan Surat Utang Negara dengan tenor yang sama,” katanya.
Adapun, dalam beberapa hari terakhir, harga seri-seri SUN tenor pendek terus mengalami kenaikan. Hal ini erat hubungannya dengan sentimen negatif yang disebabkan oleh konflik Amerika dan Korea Utara.
Meski begitu, Made menilai kenaikan harga SUN tenor pendek akan dibatasi oleh beberapa seri SUN yang telah memasuki area jenuh beli atau overbought.