Bisnis.com, JAKARTA - PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. membantah kabar terkait rencana pembelian saham PT Solusi Tunas Pratama Tbk. terkait bisnis menara.
Digital and Strategic Portfolio Telkom David Bangun mengungkapkan pihaknya saat ini tidak ada rencana untuk membeli perusahaan menara berkode saham SUPR. "Saat ini tidak ada rencana tersebut," ujarnya, Senin (21/8).
Namun, di sela-sela Publix Expose Maraton beberapa pekan lalu, David sempat memaparkan perseroan tengah mendiskusikan strategi ekspansi bisnis. Salah satunya terkait bisnis menara telekomunikasi.
David memaparkan bisnis menara telekomunikasi memang bisnis strategis. Maka dari itu, emiten berkode saham TLKM ini akan serius menggarap pasar menara telekomunikasi melalui anak usahanya, PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel).
David mengungkapkan, saat ini Mitratel menjadi salah satu perusahaan menara terbesar di Indonesia. "Kalau dari valuasi, di atas Rp10 triliun," ujarnya.
Seperti yang diketahui, Telkom tengah menyiapkan 10 inisiatif pengembangan bisnis melalui jalur anorganik. "Ada 10 inisiatif anorganik. Saat ini kamu tengah mengevaluasi insiatif tersebut. Prosesnya masih panjang dan dari 10 inisiatif tersebut belum ada yang final," ujar David.
Ekspansi anorganik yang nantinya menggunakan skema merger & acquisition (M&A) tersebut rencananya akan menyasar beberapa bidang perusahaan.
"Saat ini yang dalam proses ada 10 perusahaan termasuk domestik dan luar negeri. Perusahaan-perusahaan tersebut bergerak di berbagai bidang seperti financial technology, ICT dan e-commerce," tambah David.
Perseroan belum menargetkan kapan waktu untuk merampungkan proses merger dan akuisisi. Pasalnya, proses penjajakan ini bergerak dinamis sehingga sulit menentukan waktu tepatnya. Namun, semester II/2017, TLKM akan memulai realisasi proses keberlanjutan inisiatif anorganik.
Terkait pendanaan, emiten berkode saham TLKM belum bisa memaparkan angka pasti. Pasalnya, aksi korporasi merger dan akuisisi tidak akan menggunakan anggaran dana belanja modal.