Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

MYOH Masuki Bisnis Energi Terbarukan

PT Samindo Resources Tbk. (MYOH) melebarkan sayap untuk memasuki bisnis energi terbarukan melalui pembangunan pembangkit listrik tenaga surya. Perseroan mengincar 3 proyek di Sumatra.
Lukas Hendra TM
Lukas Hendra TM - Bisnis.com 26 Juli 2017  |  19:11 WIB
MYOH Masuki Bisnis Energi Terbarukan
Kapal tongkang pengangkut batu bara melintasi sungai Mahakam, di Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu 23/4). - JIBI/Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA – PT Samindo Resources Tbk. (MYOH) melebarkan sayap untuk memasuki bisnis energi terbarukan melalui pembangunan pembangkit listrik tenaga surya. Perseroan mengincar 3 proyek di Sumatra.

Kim Jung Gyun, Presiden Direktur MYOH mengungkapkan Grup Samtan ingin membangun bisnis baru di Indonesia yakni di sektor ketenagalistrikan melalui Samindo Resources.

Sektor ketenagalistrikan yang dimaksud baik pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara, PLTU mulut tambang, maupun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). Pasalnya, dia mengungkapkan jika grup juga memiliki kemampuan di bidang pembangunan PLTS tersebut.

“Oleh karena itu, kami juga mengikuti tender PLTS ini,” katanya, Rabu (26/7/2017).

Mantan Direktur Pemasaran Samtan Co. Ltd., ini mengungkapkan perseroan sangat tertarik di bidang energi terbarukan, begitupula dengan grup. Kendati, lanjutnya, pembangunan PLTS memang masih menghadapi tantangan yakni keekonomian proyek.

Namun, MYOH yakin dalam 20 tahun ke depan, peluang pemanfaatan energi terbarukan di Indonesia sangat baik dan lambat laun persoalan tentang keekonomian proyek pasti akan menurun.

Sementara itu, Direktur Pemasaran MYOH Lee Young Soo membenarkan jika perseroan memang sangat tertarik untuk masuk di bisnis PLTS. Oleh karena itu, saat ada tender dari PT PLN (Persero) beberapa waktu lalu, perseroan langsung ikut ambil bagian.

“Jadi kami masih menunggu itu. Dalam tender itu kami joint dengan perusahaan asal Korea Selatan lainnya. Tapi ini [partner] bukan bagian dari grup,” katanya.

Dia mengungkapkan dari enam proyek yang ditawarkan PLN dalam tender PLTS di Sumatra, perseroan mengincar tiga proyek dengan total kapasitas di bawah 100 megawatt (MW).

Menurutnya, kebutuhan dana untuk membangun PLTS sebesar US$1 juta per MW. Hanya saja, untuk menghasilkan 1 MW PLTS photovoltaik dibutuhkan lahan kurang lebih 1,5 hektare.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

samindo resources
Editor : Maftuh Ihsan

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top