Bisnis.com, JAKARTA--Korporasi tambang milik negara, PT Antam (Persero) Tbk., mengevaluasi investasi perseroan di PT Indonesia Chemical Alumina (ICA) yang mengoperasikan pabrik Chemical Grade Alumina (CGA) Tayan.
Seperti diketahui, Antam memiliki 80% saham ICA dan 20% lainnya dimiiliki oleh Showa Denko K.K. (SDK) asal Jepang.
Perusahaan mengevaluasi investasi itu seiring dengan tantangan dalam mengoperasikan pabrik CGA Tayan.
Dengan adanya tantangan tersebut, ICA belum memberikan profitabilitas serta level produksi berada di bawah tingkat yang diinginkan.
Sekretaris Perusahaan Antam Aprilandi Hidayat Setia mengatakan, dengan tantangan itu, Antam dan SDK telah melakukan diskusi untuk merestrukturisasi kerja sama patungan tersebut.
"Meski telah dilakukan diskusi antara kedua belah pihak, Antam dan SDK tidak mencapai kesepakatan yang memuaskan kedua pihak sehingga SDK memilih untuk mengakhiri kemitraan dengan Antam di PT ICA," paparnya dalam keterangan tertulis, Senin (24/7).
Menyusul keputusan tersebut, SDK telah menyampaikan keinginannya untuk menjual kepemilikan sahamnya di ICA kepada Antam atau pihak ketiga.
Selain itu, SDK juga telah menyampaikan keinginannya untuk menjajaki kemungkinan penjualan saham ICA milik SDK dan ANTAM ke pihak ketiga.
"Menyusul keputusan SDK, Antam dan advisor independen akan memulai evaluasi finansial, legal dan komersial secara menyeluruh. Antam akan mengeluarkan rilis terkait dampak atas investasi perseroan di PT ICA, termasuk dampak terhadap laporan keuangan dan kewajiban perseroan pada saat evaluasi selesai dilakukan," paparnya.
Antan menegaskan bahwa investasi perseroan di ICA dilakukan sebagai bagian dari upaya perseroan untuk mendukung keinginan penciptaan nilai tambah dan adanya bisnis hilir di sektor pertambangan di Indonesia.
"Investasi di ICA tidak akan dilakukan jika studi yang dilakukan menunjukkan investasi tersebut tidak menghasilkan nilai ekonomis bagi Antam dan pemegang saham," paparnya.