Bisnis.com, JAKARTA—PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. berhasil menyerap dana Rp5 triliun sesuai targetnya dari penawaran umum Obligasi Berkelanjutan III Tahap I Tahun 2017. Dana tersebut akan digunakan untuk ekspansi kredit.
Obligasi ini diterbitkan dalam 4 seri dan akan dicatatkan di Bursa pada tanggal 14 Juli 2017 mendatang. Adapun besaran kupon Seri A bertenor 3 tahun memiliki tingkat bunga tetap sebesar 8,3% dan Seri B yang bertenor 5 tahun memiliki tingkat bunganya 8,5 %.
Selanjutnya, Seri C yang bertenor 7 tahun memiliki tingkat bunga tetap sebesar 8,7% dan Seri D yang bertenor 10 tahun memiliki tingkat bunga tetap sebesar 8,90%.
Dari empat seri tersebut, seri A dan seri D mencatatkan penyerapan tertinggi, masing-masing Rp1,466 triliun dan Rp1, 386 triliun, sementara seri B sebesar Rp1, 295 triliun dan seri C sebesar Rp853 miliar.
Adapun bunga obligasi akan dibayarkan setiap triwulan sesuai dengan tanggal pembayaran masing-masing bunga obligasi. Pembayaran bunga obligasi pertama akan dibayarkan pada tanggal 13 Oktober 2017.
“Obligasi tersebut mendapat sambutan baik, terutama dari Dana Pensiun yang mencatatkan pembelian terbanyak,” kata Direktur Utama Bank BTN, Maryono, melalui siaran pers, Rabu (12/7/2017).
Adapun, penerbitan obligasi ini merupakan bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Bank BTN dengan target senilai Rp10 triliun. Obligasi ini pun disematkan rating idAA+ (Double A Plus) oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).
Untuk penerbitan surat berharga ini, emiten dengan kode saham BBTN ini menunjuk PT BCA Sekuritas, PT BNI Sekuritas, PT CIMB Sekuritas Indonesia, PT Danareksa Sekuritas, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, PT Indo Premier Sekuritas, PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, dan PT Trimegah Sekurtias Indonesia Tbk dan PT Mandiri Sekuritas sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi.
Sesuai dengan rencana awal, dana segar hasil penjualan obligasi akan digunakan untuk ekspansi kredit, terutama KPR yang merupakan core business dari Bank BTN. Dengan penguatan pendanaan dari pasar modal, Bank BTN masih konsisten dengan target pertumbuhan kredit sebesar 21-22% pada tahun 2017.
Pertumbuhan nilai kredit KPR per Juni tahun ini mencapai kurang lebih 13% dibandingkan Juni tahun sebelumnya. Sementara itu, dari sisi pertumbuhan DPK, Bank BTN masih terus mencatatkan pertumbuhan positif. DPK per Juni tahun ini tumbuh sebesar 18-19% dibandingkan Juni 2016.
“Dengan strategi pendanaan yang kami lakukan, Bank BTN optimistis mendorong percepatan pencapaian program sejuta rumah yang dicanangkan pemerintah,” kata Maryono.
Hingga saat ini Bank BTN telah 22 kali menerbitkan obligasi dan 1 kali menerbitkan obligasi subordinasi. Dari keseluruhan obligasi tersebut, hingga kini total obligasi yang telah lunas dan jatuh tempo sebesar Rp6,1 triliun, sedangkan total outstanding yang jumlah pokoknya belum dilunasi yakni sekitar Rp17,95 triliun.