Bisnis.com, JAKARTA- Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan nilai penerbitan surat berharga oleh multifinance per Maret 2017 mencapai Rp 72,8 triliun atau naik 21,9% yoy, merupakan level penerbitan surat berharga tertinggi selama ini.
Pada akhir tahun lalu, penerbitan surat berharga oleh multifinance tercatat sekitar Rp69,8 triliun.
Sumber pendanaan dari penerbitan obligasi oleh multifinance dian-taranya dicatatkan oleh ADMF, dengan kontribusi pendanaan dari obligasi mencapai Rp 10,4 triliun atau 51% dari total pendanaan.
Sementara itu komposisi pendanaan BFIN sekitar 35% diantaranya berasal dari penerbitan obligasi.
“Upgrade peringkat investasi Indonesia menjadi investment grade oleh S&P, akan meningkatkan kepercayaan investor dan berpotensi menekan tingkat kupon obligasi SUN maupun korporasi menjadi lebih rendah,” tulis HP Financials dalam risetnya yang diterima hari ini, Jumat (26/5/2017).
Penurunan cost of fund tersebut akan ikut mendorong peningkatan penerbitan obligasi.
Menurut Bursa Efek Indonesia (BEI), hingga 23 Mei 2017 total emisi obligasi dan sukuk sepanjang tahun ini adalah 21 emisi dari 20 emiten senilai Rp 36,2 triliun.