Bisnis.com, LAMPUNG — Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Lampung tampaknya berhasil menyebarkan virus literasi saham ke masyarakat. Hal ini terlihat dari naiknya total investor pada kuartal I/2017 mencapai 5.519 investor dibandingkan dengan tahun sebelumnya dengan capaian 5.099 investor.
Kepala Bursa Efek Lampung Hendi Prayogi mengatakan, untuk evaluasi selama 2016 hingga kuartal I/2017, pertumbuhan investor Lampung terus meningkat bahkan kalau dibandingkan dengan 2015 hanya sekitar 2.000 investor," jelas Hendi saat ditemui di Kantor Perwakilan BEI Lampung Jl. Jendral Sudirman, Tanjung Karang Pusat, Bandar Lampung, Jumat(5/5/2017).
Kemudian, untuk total transaksi selama 2016 tercatat mencapai Rp1,8 triliun dan posisi kuartal I/2017 sudah mencapai Rp241 miliar. Untuk target investor selama 2017, BEI Lampung menargetkan bisa bertambah 1.227 investor dari pencapaian kuartal I sudah mencapai 420 investor.
Upaya BEI Lampung untuk meningkatkan pemahaman saham juga direalisasikan dengan berbagai kegiatan edukasi saham, seperti sekolah pasar modal, seminar produk saham dan masih banyak lagi yang menyasar ke seluruh segmen secara keseluruhan, mulai dari mahasiswa, masyarakat umum, ibu rumah tangga, serta karyawan perusahaan dan pemerintahan.
Hendi melanjutkan, awalnya pada 2015 hanya ada 40 kegiatan, lalu ditingkatkan pada 2016 mencapai 137 kegiatan dan tahun ini ditargetkan mencapai 140 kegiatan. Selanjutnya, terkait intruksi BEI Pusat, BEI Lampung akan terus mengajak emiten untuk memanfaatkan pasar modal sebagai mobilisasi dana jangka panjang. Apalagi, BEI sudah berbadan hukum dan akuntabel, ditambah banyaknya dana yang masuk ke Indonesia sangat cocok ditanamkan di pasar modal.
"Di pasar modal itu terbuka dan transparan, itu syarat utama. Kami mengajak para emiten untuk memanfaatkan pasar modal di bursa efek," ujar Hendi. Jumlah emiten di Lampung masih sangat sedikit yaitu Tunas Baru Lampung dan Bank Lampung sebagai penerbit obligasi.
Untuk meningkatkan inklusi saham dan pasar modal Indonesia, BEI sudah mempersiapkan sejumlah terobosan baru pada 2017. Terobosan tersebut antara lain menjalin kerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk membuka jaringan pasar saham di berbagai wilayah di Indonesia. Hal ini sebagai upaya untuk memudahkan akses perusahaan yang ingin melantai di bursa.
Selain itu, BEI juga akan bekerja sama dengan universitas di seluruh Indonesia untuk memberikan pengetahuan dan wawasan yang mendalam terkait industri pasar modal. Harapannya, para mahasiswa belajar selama empat tahun dan setelahnya mendapatkan lisensi. "Untuk Lampung kerja sama sudah dengan Universitas Lampung dengan membuka Galeri BEI di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unila sejak 2016.”
Rencana lainnya yang sudah disiapkan oleh BEI yakni menjalankan relaksasi margin, memberikan tambahan-tambahan informasi terkait pasar modal, dan pembenahan security financing.