Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BUMI Keruk 20,2 juta Ton Batu Bara

Kendati produksi batu bara PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) pada kuartal I/2017 masih sama seperti pada kuartal I/2016, tetapi perseroan tetap optimistis target produksi batu bara yang meningkat 5% hingga 7% bisa dicapai.
PT Bumi Resources Tbk/Istimewa
PT Bumi Resources Tbk/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Kendati produksi batu bara PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) pada kuartal I/2017 masih sama seperti pada kuartal I/2016, tetapi perseroan tetap optimistis target produksi batu bara yang meningkat 5% hingga 7% bisa dicapai.

Direktur & Corporate Secretary PT Bumi Resources Tbk., (BUMI) Dileep Srivastava mengatakan pada kuartal I/2017, perseroan memproduksi batu bara sebesar 20,2 juta ton atau sama dengan jumlah produksi pada kuartal I/2016.

“Ada hujan deras yang tidak biasa sepanjang kuartal I/2017,” katanya saat dihubungi, Selasa (2/5/2017).

Sementara itu, pada periode tersebut, perseroan mampu menjual batu bara sebanyak 21 juta ton atau mendekati angka penjualan pada kuartal I/2016. Hanya saja, lanjutnya, kondisi tersebut tidak mengubah target produksi dan penjualan perseroan pada tahun ini.

Dia mengungkapkan, BUMI masih menargetkan peningkatan volume produksi batu bara antara 5% hingga 7% sepanjang 2017. Selain itu, perseroan juga tetap menargetkan peningkatkan harga penjualan batu bara lebih dari 30% pada tahun ini.

Dileep mencontohkan pada kuartal I/2017 harga rata-rata penjualan (average selling price/ASP) batu bara perseroan mencatatkan pertumbuhan 35,7% menjadi US$54,2 per ton dibandingkan dengan US$39,9 per ton pada kuartal I/2016.

Dalam laporan keuangan perseroan yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia, Jumat (28/4/2017), menunjukkan sepanjang kuartal I/2017, kinerja BUMI naik pesat dengan membukukan lonjakan laba yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar 291,68% menjadi US$88,05 juta dari US$22,48 juta pada kuartal I/2016.

Adapun, pendapatan perseroan sepanjang kuartal I/2017 hanya naik 59,19% menjadi US$10,3 juta dari US$6,47 juta pada kuartal I/2017. Sementara itu, beban usaha juga melonjak 162,88% dari US$5,63 juta pada kuartal I/2016 menjadi US$14,8 juta.

Pada akhirnya, tingginya laju penaikan beban usaha ketimbang penaikan pendapatan mendorong perseroan mencatatkan rugi usaha sebesar US$4,5 juta pada kuartal I/2017, sedangkan pada kuartal I/2016, perseroan masih mencatatkan laba usaha sebesar US$841.845.

Kendati demikian, pada kuartal I/2017, perseroan mencatatkan kenaikan bagian atas laba neto entitas asosiasi dan ventura bersama sebesar 214,71% menjadi US$27,6 juta dari US$8,77 juta pada kuartal I/2016. Selain itu, penghasilan bunga dan pendapatan lain-lain juga meningkat masing-masing 98,57% dan 161,89%.

Beban bunga dan keuangan juga terpangkas 73,49% menjadi US$44,53 juta pada kuartal I/2017 dari US$168,02 pada kuartal I/2016. Selain itu, rugi selisih kurs juga menciut menjadi US$36.465 pada kuartal I/2017 dari US$1,44 juta pada kuartal I/2016. Laba tahun berjalan akhirnya naik sebesar 113,59% dari US$40,38 juta pada kuartal I/2016 menjadi US$88,25 pada kuartal I/2017.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lukas Hendra TM
Editor : Achmad Aris
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper