Bisnis.com, JAKARTA--Kinerja signifikan produk inti sawit mendorong capaian penjualan PT Sampoerna Agro Tbk. pada kuartal I/2017 naik 43% year-on-year menjadi Rp1,03 triliun.
Michael Kesuma, Direktur & Investor Relation Sampoerna Agro, menuturkan kinerja tersebut didukung oleh meningkatnya harga komoditas sebagai dampak dari susutnya tingkat persediaan minyak sawit dunia. Selain itu, volume panen tandan buah segar juga membaik seiring pemulihan dampak El Nino terhadap tanaman sawit perseroan.
"Faktor mengejutkan lainnya datang dari inti sawit yang turut menyumbang secara signifikan terhadap kinerja keuangan perseroan pada kuartal I/2017," tulis Michael dalam keterangan tertulis, Kamis (27/4/2017).
Dibandingkan kuartal I/2016, penjualan inti sawit mencapai Rp183,03 miliar atau meningkat 164% year-on-year. Pertumbuhan tersebut dipicu oleh kenaikan harga jual rata-rata sebesar 86% dan pertumbuhan volume penjualan sebesar 42%.
Dari sisi harga, produk inti sawit dijual seharga Rp9.381 per Kg pada Februari 2017 atau 4% di atas harga CPO.
Adapun penjualan minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) pada periode tersebut mencapai Rp757,94 miliar atau naik 26% yoy. Sepanjang Januari-Maret 2017, produksi CPO naik 32% yoy namun volume penjualan CPO turun 6% dibandingkan kuartal I/2016.
"Kenaikan tersebut dipicu kenaikan harga jual rata-rata sebesar 35% yoy dari Rp6.547 per Kg menjadi Rp8.840 per Kg," pungkas
Secara rinci, produksi kebun sawit emiten berkode saham SGRO pada kuartal I/2017 mencapai 83.866 ton minyak sawit atau naik 32% yoy dipicu lonjakan produksi dari kebun di wilayah Sumatera sebesar 46% yoy menjadi 43.026 ton.