Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Bersih DOID di Kuartal I/2017 Meroket 700%

PT Delta Dunia Makmur Tbk. (DOID) sukses membukukan kinerja kinclong pada kuartal I/2017 dengan membukukan laba bersih sebesar US$24 juta atau meroket 700% dari perolehan laba bersih pada kuartal I/2016 yang hanya sebesar US$3 juta.
Kapal tongkang pengangkut batu bara melintasi sungai Mahakam, di Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu 23/4)./JIBI-Paulus Tandi Bone
Kapal tongkang pengangkut batu bara melintasi sungai Mahakam, di Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu 23/4)./JIBI-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Delta Dunia Makmur Tbk. (DOID) sukses membukukan kinerja kinclong pada kuartal I/2017 dengan membukukan laba bersih sebesar US$24 juta atau meroket 700% dari perolehan laba bersih pada kuartal I/2016 yang hanya sebesar US$3 juta.

Manajemen perseroan dalam keterangan resminya yang dipublikasikan Kamis (27/4/2017) mengungkapkan bahwa perolehan laba bersih pada kuartal I/2017 tersebut merupakan laba bersih tertinggi yang pernah dicatatkan dalam sejarah DOID dan PT Bukit Makmur Mandiri Utama.

Sepanjang kuartal I/2017 perseroan menghasilkan volume pemindahan lapisan tanah penutup sebesar 83,2 juta bank cubic meter (bcm) dan volume batu bara sebesar 10,2 juta ton sehingga terjadi peningkatan masing-masing sebesar 36% dan 31% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Selain itu, pendapatan bersih perseroan juga meningkat sebesar 43% dari US$127 juta pada kuartal I/2016 menjadi US$181 juta pada kuartal I/2017, sebagai hasil dari peningkatan volume dan harga jasa penambangan yang lebih tinggi akibat pulihnya harga batu bara.

Tak hanya itu, EBITDA meningkat secara signifikan dari US$39 juta menjadi US$70 juta, dengan marjin EBITDA sebesar 40,3%, yang mencerminkan tingkat pendapatan yang lebih tinggi serta perbaikan pada produktivitas dan efisiensi biaya.

Adapun, arus kas yang tetap solid memungkinkan Perseroan untuk membiayai pembelanjaan modalnya sebesar US$20 juta pada kuartal I/2017 dengan menggunakan kas internal, dan mengurangi saldo terutangnya sebesar US$13 juta. Pada 31 Maret 2017, saldo utang bersih tercatat sebesar US$504 juta, dengan rasio net debt to EBITDA sebesar 2.0x.

“Dengan keberadaan kontrak-kontrak yang dimilikinya saat ini dan dengan pulihnya harga batu bara, Perseroan akan terus berfokus pada peningkatan volume produksinya. Manajemen menyakini bahwa Perseroan telah berada pada jalur yang semestinya untuk dapat menghasilkan pertumbuhan yang menguntungkan serta kinerja yang baik di tahun 2017,” tulis manajemen dalam keterangan resmi tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lukas Hendra TM
Editor : Maftuh Ihsan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper