Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

LPKR Bagi Dividen 5% Dari Laba Bersih

Emiten properti PT Lippo Karawaci Tbk. akan membagikan dividen tahunan untuk tahun buku 2016 kepada pemegang saham senilai Rp44,2 miliar, atau setara 5% dari laba bersih perseroan sepanjang 2016 yang mencapai Rp882,4 miliar.

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten properti PT Lippo Karawaci Tbk. akan membagikan dividen tahunan untuk tahun buku 2016 kepada pemegang saham senilai Rp44,2 miliar, atau setara 5% dari laba bersih perseroan sepanjang 2016 yang mencapai Rp882,4 miliar.

Ketut Budi Wijaya, Presiden Direktur Lippo Karawaci mengatakan, pada tahun 2016 emiten dengan kode saham LPKR tersebut berhasil membukukan pendapatan Rp10,5 triliun, meningkat 18% dari Rp8,9 triliun pada 2015.

Dalam rapat umum pemegang saham yang digelar perseroan pada Kamis (23/3/2017) di Tangerang, para pemegang saham perseroan setuju atas keputusan tersebut. Nilai dividen tersebut setara dengan Rp1,94 per saham.

Perseroan membukukan EBITDA dan laba bersih setelah pajak masing-masing sebesar Rp2,2 triliun dan Rp882 miliar. Nilai tersebut sejatinya di bawah ekspektasi perseroan karena dilatarbelakangi oleh melemahnya sektor properti.

LPKR harus menutup tahun 2016 dengan kekecewaan karena tidak tercapainya target marketing sales serta penjualan aset ke dalam dana investasi real estat atau DIRE.

Dari Rp5 triliun target marketing sales 2016, LPKR hanya berhasil membukukan Rp1,2 triliun atau hanya 24%. Sementara itu, penjualan aset ke dalam dana investasi real estat (DIRE) diestimasikan mencapai Rp1,6 triliun, tetapi hanya terealisasi 58,6% senilai Rp938 miliar.

Meski begitu, LPKR masih bisa mencatatkan capaian yang memuaskan karena kinerja sejumlah segmen penghasil recurring income yang meningkat. Recurring income LPKR tumbuh stabil sebesar 23% menjadi Rp6,75 triliun dan memberikan kontribusi sebesar 64% terhadap total pendapatan. Alhasil, total pendapatan perseroan tumbuh 18% menjadi Rp10,5 triliun dan laba bersih melonjak 65% menjadi Rp882 miliar.

Walaupun porsi pembagian dividen kecil dibandingkan total laba, Ketut mengatakan hal tersebut merupakan bagian dari komitmen perusahaan untuk secara berkesinambungan memberikan imbal hasil kepada para pemegang saham.

"Kami berharap untuk melanjutkan pembayaran dividen tahunan melalui strategi asset light kami, pertumbuhan bisnis organik serta manajemen keuangan yang baik,” katanya dalam keterangan resmi, Kamis (23/3/207).

Untuk pengembangan bisnis, terutama dari porsi pendapatan berulang, LPKR berencana untuk menambah 15 mal baru dalam kurun waktu tiga tahun hingga lima tahun ke depan. Hingga akhir tahun lalu, perseroan telah mengelola 46 mal dengan luas lantai 3,2 juta meter persegi (m2) dan total area sewa bersih sekitar 1,2 juta m2.

“Perseroan melihat pasar ritel sedang berkembang pesat dan potensi yang ada di dalamnya begitu besar untuk bisa digarap,” ungkap manajemen perseroan dalam laporan tahunan 2016.

Manajemen mengungkapkan, rata-rata tingkat okupansi mal yang dikelola LPKR mencapai 88%. Selain terus menambah portofolio mal baru, perseroan akan berusaha untuk meningkatkan profitabilitas mal dengan memperbaiki tenant mix dan margin sewa.

Selain membangun dan mengakuisi, perseroan juga menjual dan mengoperasikan mal ritel ini ke mana manajer dana investasi real estate atau DIRE. Lippo saat ini memiliki dua unit usaha DIRE yang mengelola aset mal, yakni Lippo Malls Indonesia Retail Trust (LMIRT) dan First REIT yang tercatat di Bursa Singapura.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper