Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RELIANCE SECURITIES: Rawan Aksi Jual, IHSG Melaju di 5.487-5.566

PT Reliance Securities memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu (22/3/2017) bergerak di rentang 5.487-5.566.
Karyawan berada di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta./JIBI-Abdullah Azzam
Karyawan berada di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA--PT Reliance Securities memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu (22/3/2017) bergerak di rentang 5.487-5.566.

Analis Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan pergerakan IHSG masih cenderung negatif secara teknikal setelah sebelumnya mengkonfirmasi pola nothern star candlestick pattern serta pulled back channeling upper bollinger bands sebagai resistance-nya. Indikator stochastic pun dead-cross dengan pola pergerakan Indikator RSI yang tertekan pada area overought di osilatornya.

"Sehingga secara teknikal diperkirakan IHSG masih rawan akan tekanan aksi jual tertutama investor domestik di mana hampir 5 hari belakangan aksi beli investor asing mendominasi dengan range pergerakan 5.487-5.566," katanya dalam riset.

Adapun, saham-saham yang masih dapat untuk dicermati diantaranya BWPT, INCO, JPFA, LSIP, CTRA, dan WSKT.

Kemarin, bursa Asia ditutup bervariasi di mana pelemahan terlihat sejak awal sesi pada Indeks saham Jepang yang dibuka gap down. Sedangkan Indeks saham Tiongkok dan Korea melompat cukup optimis sejak awal sesi perdagangan.

Dia menilai, penguatan Yen pada perdagangan sebelumnya memberikan dampak pelemahan indeks pasca libur di awal pekan.

Sementara itu, indeks merging market kambali naik untuk hari kedelapan setelah indeks Korea selatan melonjak ke level tertinggi dalam enam tahun terakhir.

Sedangkan tekanan terlihat pada IHSG pada sesi kedua sebelum ditutup melompat naik 9,1 poin sebesar 0,16% di level 5.543,09 di saat pre-closing. Penguatan di akhir menit perdagangan didorong oleh kembalinya investor asing mencatatkan pembelian bersih sebesar Rp392,51 miliar.

"Minimnya sentimen ekonomi membuat investor melihat pergerakan capital inflow dan laporan kinerja perusahaan serta harga komoditas."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Riendy Astria

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper