Bisnis.com, JAKARTA- Imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat dengan tenor 10 tahun mengalami penguatan.
“Obligasi pemerintah AS menguat karena adanya indikasi bahwa The Fed tidak menaikkan suku bunga dengan agresif,” kata Octavianus Marbun, Analis PT Waterfront Securities Indonesia dalam risetnya yang diterima hari ini, Senin (20/3/2017).
Setelah The Fed menaikkan suku bunga pada Rabu, China kemudian menaikkan bunga pada Kamis. Sedangkan ECB dan BoE mengisyaratkan akan adanya kenaikan bunga.
Seperti diketahui Bank Sentral AS akhirnya memutuskan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin dari 0,75% menjadi 1%.
Mengutip Reuters, The Fed menaikkan suku bunga pada Rabu (15/3/2017) waktu setempat, untuk kedua kalinya dalam tiga bulan. Langkah tersebut didorong oleh pertumbuhan ekonomi yang stabil, lapangan pekerjaan yang kuat dan keyakinan bahwa inflasi naik ke target bank sentral.
The Fed menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin ke kisaran 0,75% menjadi 1,00% menandai salah satu langkah yang paling meyakinkan Fed, tapi belum dalam upaya untuk mengembalikan kebijakan moneter agar pijakan lebih normal.
Namun, komite kebijakan pengaturan The Fed tidak menghadang rencana untuk mempercepat laju pengetatan moneter. Meskipun inflasi mendekati target The Fed sebesar 2%, menunjukkan kemungkinan untuk membuat harga naik pada ritme yang sedikit lebih cepat.
Penaikan suku bunga lanjutan, hanya akan dilakukan secara bertahap. Dimana The Fed berpandangan akan melakukan sebanyak dua kali lagi penaikan pada tahun ini dan tiga kali penaikan pada 2018.
Laju yield US Treasury tenor 10 tahun
17 Maret
| 2,500% |
16 Maret | 2,540%
|
15 Maret | 2,493% |
Sumber: Bloomberg, 2016