Bisnis.com, JAKARTA- Obligasi dengan tenor 10 tahun FR 59, pada siang ini, Senin (20/3/2017) kembali menguat.
Sementara itu imbal hasil telah turun dalam 6 hari perdagangan (13-20 Maret 2017).
Hari ini, pada pk. 11.26 WIB, FR 59 naik 0,09% ke 98,759, dan yield turun 0,17% ke 7,172.
Maximilianus Nico Demus. L, Head of Fixed Income Division Indomitra Securities mengemukakan pasar obligasi hari ini berpotensi melemah untuk obligasi 5 tahun dan 10 tahun, namun obligasi 15 tahhun – 20 tahun berpotensi menguat terbatas atau bisa berbalik melemah.
“Secara ruang penguatan, harga obligasi mulai sangat terbatas. Secara teknikal Analisa, pasar obligasi mulai menunjukkan tanda-tanda adanya pelemehan, khususnya obligasi 5 tahun dan 10 tahun,” kata Nico dalam risetnya yang diterima hari ini, Senin (20/3/2017).
Isu berikutnya, ujar dia, akan beralih kepada lelang yang di adakan Pemerintah esok hari.
“Setelah kepastian muncul dari beberapa Bank Sentral, tentu perhatian para pelaku pasar dan investor akan terfokus pada lelang sukuk,” ujar Nico.
Indomitra Securities merekomendasikan hold hari ini, di tengah munculnya tanda-tanda penurunan yang muncul.
“Mungkin tanda penurunan ini akan terkonfirmasi pada siang hari nanti. Secara daya beli, pasar obligasi masih cukup kuat. Oleh sebab itu apabila harga obligasi turun, tentu tidak akan dalam,” ujar Nico.
Pergerakan obligasi FR 59
Tanggal | Harga | Yield |
20 Maret (pk.11.26 WIB) | 98,759 (+0,09%) | 7,172 (-0,17%) |
17 Maret | 98,673 (+0,30%) | 7,185 (-0,58%) |
16 Februari | 98,378 (+0,80%) | 7,226 (-1,51%) |
Sumber: Bloomberg, 2017