Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi bergerak mixed cenderung melemah pada perdagangan Jumat (10/3/2017).
Tim Riset Sinarmas Sekuritas memprekirakan indeks akan bergerak pada rentang 5350-5400.
"IHSG diperkirakan mixed cenderung melemah yang tertahan di level resistance 5400 sehubungan dengan pelemahan sejumlah harga acuan komoditas," paparnya dalam riset.
Dari global, bursa AS ditutup menguat tipis, seiring dengan meningkatnya optimisme pasar dengan dirilisnya data ekonomi yang bukan hanya cukup baik, namun juga terdapat beberapa data yang jauh melebihi angka konsensus.
Selain data ekonomi yang mengacu pada kenaikan suku bunga bulan ini, pidato the Fed yang selalu konsisten juga turut mendorong naiknya probabilitas kenaikan suku bunga acuan AS ke angka 100% pada FOMC bulan Maret ini.
Di sisi lain, dari segi komoditas, naiknya tingkat inventory minyak AS yang jauh diatas konsensus memberikan sentimen negatif terhadap harga minyak mentah dunia, dimana hal ini memberikan domino effect terhadap harga acuan komoditas lainnya dan juga menguatnya nilai tukar dolar AS atau Dollar Index.
Dengan tren penguatan US Dollar dan penurunan harga komoditas, kami merekomendasi untuk mengambil posisi di saham yang lebih terlindung dari dua hal tersebut dan bersifat defensif (TLKM, BBCA) dan untuk lebih berhati-hati di saham yang lebih bersifat cyclical (ELSA, MEDC, ANTM, INCO).
"Untuk saham cyclical sendiri, kami menilai industri pendukung lebih menarik dengan kondisi sekarang, seperti UNTR, yang diuntungkan apabila terjadi kenaikan dari dolar AS namun tidak terekspose secara langsung oleh harga batu bara. Kami merekomendasikan Buy untuk TLKM dan BBCA, Buy on Weakness untuk UNTR, dan Sell untuk ELSA, MEDC, ANTM, dan INCO," ungkapnya.