Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SAMUEL SEKURITAS: Pergerakan IHSG Dibayangi Sentimen Suku Bunga AS dan Harga Minyak

Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Jumat (10/3/2017) dinilai masih dibayangi sentimen kenaikan suku bunga AS dan pelemahan harga minyak.
Karyawan berdiri di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta./JIBI-Abdullah Azzam
Karyawan berdiri di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Jumat (10/3/2017) dinilai masih dibayangi sentimen kenaikan suku bunga AS dan pelemahan harga minyak.

Tim Riset Samuel Sekuritas mengatakan bursa AS ditutup sideways karena market menunggu dirilisnya data tenaga kerja AS dan akan menjadi pertimbangan the Fed dalam rapat FOMC yang akan digelar pada 14 – 15 Maret mendatang.

Saat ini probabilitas the Fed menaikkan suku bunga berada di level 90,8% dengan pertanyaan lanjutan, berapa kali the Fed akan menaikkan suku bunganya tahun ini.

Di sisi lain, data jobless claims tercatat naik 20.000 menjadi 243.000, lebih tinggi dibandingkan konsensus (238.000) dan data sebelumnya (223.000).

Namun data ini masih berada di level yang sesuai untuk pasar tenaga kerja.

Harga minyak mentah ditutup melemah 2% ke level US$52,19/barel setelah laporan persediaan minyak AS naik 8,2 juta barel pekan lalu disertai eskalasi produksi shale oil.

Pemerintah AS memprediksi produksi minyak AS akan naik 330.000 b/d dengan shale oil menjadi kontributor utama.

Dari pasar domestik, seiring dengan tekanan inflasi yang lebih besar, Bank Indonesia (BI) memperkirakan tren penjualan eceran akan meningkat pada bulan Mei 2017, tercermin dari indeks ekspektasi penjualan (IEP) Mei 2017 yang sebesar 134,8, lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya.

Peningkatan ini sejalan dengan meningkatnya permintaan masyarakat menjelang Ramadhan.

Dana repatriasi tax amnesty Bank Mandiri sejumlah Rp 18 triliun saat ini sebagian besar masih mengendap di deposito valas maupun rupiah dengan beberapa mulai memindahkan ke pasar modal dalam bentuk pembelian obligasi maupun reksadana.

Rupiah ditutup melemah ke level 13.387 dan EIDO ditutup menguat.

IHSG masih dibayangi sentiment kenaikan suku bunga dan pelemahan harga minyak

Bursa AS ditutup sideways karena market menunggu dirilisnya data tenaga kerja AS dan akan menjadi pertimbangan the Fed dalam rapat FOMC yang akan digelar pada 14 – 15 Maret mendatang. Saat ini probabilitas the Fed menaikkan suku bunga berada di level 90,8% dengan pertanyaan lanjutan, berapa kali the Fed akan menaikkan suku bunganya tahun ini. Di sisi lain, data jobless claims tercatat naik 20.000 menjadi 243.000, lebih tinggi dibandingkan konsensus (238.000) dan data sebelumnya (223.000). Namun data ini masih berada di level yang sesuai untuk pasar tenaga kerja.

Harga minyak mentah ditutup melemah 2% ke level US$52,19/barel setelah laporan persediaan minyak AS naik 8,2 juta barel pekan lalu disertai eskalasi produksi shale oil. Pemerintah AS memprediksi produksi minyak AS akan naik 330.000 b/d dengan shale oil  menjadi kontributor utama.

Dari pasar domestik, seiring dengan tekanan inflasi yang lebih besar, Bank Indonesia (BI) memperkirakan tren penjualan eceran akan meningkat pada bulan Mei 2017, tercermin dari indeks ekspektasi penjualan (IEP) Mei 2017 yang sebesar 134,8, lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya. Peningkatan ini sejalan dengan meningkatnya permintaan masyarakat menjelang Ramadhan. Dana repatriasi tax amnesty Bank Mandiri sejumlah Rp 18 triliun saat ini sebagian besar masih mengendap di deposito valas maupun rupiah dengan beberapa mulai memindahkan ke pasar modal dalam bentuk pembelian obligasi maupun reksadana. Rupiah ditutup melemah ke level 13.387 dan EIDO ditutup menguat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper