Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) kembali ke zona merah pada perdagangan Kamis (02/03/2017), setelah sempat melejit pada akhir perdagangan sebelumnya.
Kontrak berjangka CPO untuk Mei 2017, kontrak teraktif di Bursa Derivatif Malaysia, hari ini dibuka sudah melemah 0,57% atau 16 poin di posisi 2.815 ringgit per ton. Koreksi tersebut kemudian menipis menjadi hanya 0,18% di level 2.826 pada pukul 09.55 WIB.
Pada perdagangan Rabu (01/03/2017), harga CPO melejit 2,2% dan berakhir di level 2.831 ringgit per ton.
Jumlah stok minyak sawit di Indonesia diprediksi turun sekitar 7,8% pada Januari ke level terendahnya, menyusul menyusutnya produksi di negara penghasil sawit terbesar dunia tersebut.
Menurut prediksi rata-rata para eksekutif perkebunan dan analis dalam survey Bloomberg, jumlah persediaan pada Januari turun menjadi 985.000 metrik ton dari titik terendah sebelumnya sebesar 1,06 juta ton pada Desember.
Sementara itu, jumlah produksi diperkirakan turun 2,4% menjadi 3,07 juta ton, terendah sejak Agustus.