Bisnis.com, JAKARTA— Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup di zona hijau di akhir sesi I perdagangan hari ini, Kamis (2/3/2017).
IHSG ditutup menguat 52,77 poin atau -0,98% ke level 5.415,83 di akhir sesi I perdagangan hari ini. Sepanjang hari, IHSG bergerak di kisaran 5.394,73-5.431,17. Indeks bertengger di zona hijau setelah di awal pembukaan menguat sebesar 31,67 poin ke 5.394,73.
Dari 539 saham yang diperdagangkan, sebanyak 175 saham menguat, 97 saham melemah dan 267 saham stagnan.
Adapun, saham PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) menjadi pendorong utama penguatanIHSG hari ini, yakni 22,57%, disusul oleh saham PT Astra International Tbk. (ASII) dan PT United Tractors Tbk. (UNTR) yang menguat masing-masing 5,61% dan 4,22%.
Adapun, dari 9 sektor, seluruhnya menguat. Sektor konsumer masih memimpin sejak awal dengan menguat 24,43% siang ini. Disusul sektor perdagangan yang menguat 6,83% dan sektor aneka industri dengan 4,60%.
Sebagian besar bursa saham Asia Pacific menghijau. Indeks FTSE Strait Times naik 0,41%, FTSE Malaysia KLCI meningkat 0,86%, SE Thai menguat 0,15% dan indeks Topix naik 0,83%. Kemudian, indeks Nikkei225 juga menguat 0,96% dan indeks Kospi meningkat 0,55%.
Analis Waterfront Securities Indonesia Octavianus Marbun mengemukakan indeks di bursa Wall Street ditutup menguat dan indeks Dow Jones mencapai level 21.000 untuk pertama kalinya, dipicu oleh pidato Trump di depan Kongres AS yang mendorong optimisme akan perekonomian AS.
Dalam pidatonya Trump menyatakan akan mendorong pertumbuhan ekonomi dengan memberikan keringanan pajak yang besar dan dana infrastruktur senilai US$1 triliun.
Sementara itu adanya potensi kenaikan suku bunga The Fed pada pertemuan The Fed bulan ini ditanggapi secara positif oleh pasar. Meskipun jika terjadi kenaikan suku bunga pada bulan ini lebih cepat dari perkiraan sebelumnya dan bunga pinjaman akan lebih mahal, namun hal tersebut juga mengindikasikan meningkatnya para pejabat The Fed akan kondisi ekonomi AS yang berlanjut membaik.
Menambah sentimen positif, indeks ISM manufaktur bulan Februari meningkat pada level tertinggi sejak tahun 2014 di 57,7 dari 56. Data personal spending bulan Januari naik 0,2%, lebih rendah dari estimasi 0,3%. Belanja konstruksi Januari turun 1%.