Bisnis.com, JAKARTA--Pada 2016, emiten perunggasan PT Japfa Comfeed Tbk., membukukan kenaikan pendapatan sebesar 8,15% menjadi Rp27,06 triliun, dan lonjakan laba 340,94% yoy menuju Rp2,06 triliun.
Dalam laporan keuangan per Desember 2016 yang terbit Rabu (1/3), emiten bersandi saham JPFA itu meraup total penjualan bersih sebesar Rp27,06 triliun, naik 18,15% year on year/ yoy dari Rp25,02 triliun pada 2015.
Adapun jumlah pendapatan sebelum potongan atau penjualan kotor mencapai Rp27,37 triliun, meningkat 7,35% yoy dari Rp25,49 triliun di tahun sebelumnya.
Penjualan perusahaan terutama ditopang sektor peternakan dan produk konsumen sebesar Rp10,89 triliun, serta pakan ternak sejumlah Rp10,07 triliun. Masing-masing segmen berkontribusi 39,8% dan 36,8% dari total penjualan kotor.
Adapun sektor budidaya perairan menyumbang Rp2,25 triliun, ayam usia sehari (DOC) Rp1,96 triliun, peternakan sapi Rp1,39 triliun, dan perdagangan lain-lain Rp785,54 miliar.
Artinya, masing-masing segmen berkontribusi terhadap penjualan kotor sejumlah 8,25%, 7,17%, 5,1%, dan 2,87%.
Laba operasi juga tumbuh 69,04% yoy menjadi Rp2,92 triliun dari sebelumnya Rp1,72 triliun. Sementara laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk melesat 340,94% yoy menjadi Rp2,06 triliun dari Rp468,23 miliar pada tahun sebelumnya.
Melonjaknya laba bersih didukung oleh beban lain-lain bersih senilai Rp154,32 miliar, naik 85,02% yoy dari Rp1,03 triliun pada 2015.
Selain itu, perusahaan mendapatkan keuntungan dari selisih kurs rupiah terhadap dolar AS. Pada 2016, JPFA mendapatkan keuntungan kurs sebesar Rp10,74 miliar, naik dari posisi rugi kurs pada tahun sebelumnya sebesar Rp479,02 miliar.
Pada 2016, JPFA menggelontorkan belanja modal sejumlah Rp786,76 miliar. Angka ini naik 10,47% dari realisasi capex 2015 senilai Rp712,18 miliar.