Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RELIANCE SECURITIES: Masih Konsolidasi, IHSG Bergerak di 5.353 Hingga 5.400

PT Reliance Securities memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu (1/3/2017) bergerak di kisaran 5.353-5.400
Mengamati pergerakan bursa./.Bisnis-Abdullah Azzam
Mengamati pergerakan bursa./.Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA--PT Reliance Securities memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu (1/3/2017) bergerak di kisaran 5.353-5.400.

Analis Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan pergerakan IHSG mulai terlihat terkonsolidasi negatif di akhir bulan dengan pulled back upper bollinger band dan resistance level. Indikator stochastic pun terlihat dead-cross pada posisi oscillator yang cukup tinggi diarea overbought.

"Adapun, momentum dari indikator RSI cenderung flat membuat pergerakan IHSG diperkirakan masih akan terkonsolidasi dengan tekanan di awal pekan pada range pergerakan 5.353-5.400," katanya dalam riset.

Sementara itu, saham-saham yang masih dapat diperhatikan diantaranya ANTM, BMTR, RALS, BTJM, BRPT, MPPA, SMMT, dan TINS.

Kemarin, IHSG ditutup berhasil bertahan pada zona positif 3,81 poin sebesar 0,07% setelah sempat optimistis sepanjang perdagangan sesi pertama dan mengalami tekanan di akhir sesi kedua hingga ditutup pada level 5.386,69. Kekhawatiran investor terhadap fluktuatifnya perdagangan di bursa asia di akhir bulan ini menjadi salah satu faktor.

Sementara itu, bursa Asia mayoritas bergerak cenderung menguat terbatas diakhir bulan Februari. Perhatian investor beralih kepasar keuangan sehingga Yen menguat diakhir sesi perdagangan saham hingga mencairnya penguatan saham di Tokyo pada sesi kedua. Pergeseran sentimen diikuti kemajuan di AS yang mendorong penguatan beruntun untuk Dow Jones Industrial Average ke 12 sesi, yang terpanjang dalam 30 tahun hingga Treasuries naik setelah turun Senin karena kemungkinan kenaikan suku bunga Federal Reserve pada bulan Maret.


"Sentimen selanjutnya di awal bulan akan diramaikan oleh data manufaktur PMI dan tingkat inflasi di dalam negeri dengan ekspektasi cukup baik. Kemudian, data manufakturing PMI di Tiongkok dan negara-negara bagian Eropa, tingkat inflasi di Jerman dan beberapa data tingkat kemampuan konsumsi di AS."

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Riendy Astria

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper