Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BURSA KORSEL 17 FEBRUARI: Penangkapan Bos Samsung Tekan Indeks Kospi

Indeks Kospi turun 0,17% atau 3,47 poin ke level 2.078,37 pada pukul 09.36 WIB, setelah dibuka dengan pelemahan 0,45% atau 9,27 poin di posisi 2.072,57.
Indeks Kospi/Reuters
Indeks Kospi/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan bursa saham Korea Selatan bertahan di zona merah hingga perdagangan pagi ini, Jumat (17/2/2017), setelah kemarin ditutup melemah. 

Indeks Kospi turun 0,17% atau 3,47 poin ke level 2.078,37 pada pukul 09.36 WIB, setelah dibuka dengan pelemahan 0,45% atau 9,27 poin di posisi 2.072,57.

Sebanyak 327 saham menguat, 347 saham melemah, dan 93 saham stagnan dari 767 saham yang diperdagangkan di indeks Kospi pada perdagangan pagi ini.

Saham Tonymoly Co. Ltd. yang melandai 0,88% menjadi penekan utama terhadap pelemahan Kospi pagi ini bersama dengan Kyungbang Ltd. yang turun 0,69%, dan Samyang Holdings Corp. yang melemah 0,47%.

Saham Samsung Electronics Co. Ltd. pun terpantau merosot 1,47% atau 28.000 poin ke level 1.873.000 setelah dibuka dengan pelemahan 1,21% atau 23.000 poin di posisi 1.878.000.

Seperti dilansir Bloomberg hari ini, pemimpin Samsung Group Jay Y. Lee secara resmi ditangkap atas tuduhan penyuapan, sumpah palsu, dan penggelapan.

Pengadilan distrik pusat Seoul pagi ini mengeluarkan surat perintah penangkapan Lee. Keputusan itu diambil untuk menghindari risiko bahwa Lee mungkin akan menghancurkan barang bukti ataupun melarikan diri.

“Kami akan melakukan yang terbaik untuk mengungkapkan kebenaran dalam proses pengadilan yang akan datang,” jelas pihak Samsung Group dalam pernyataannya.

Sementara itu, nilai tukar won melemah 0,27% atau 3,06 poin ke 1.144,70 per dolar AS pada pukul 09.38 WIB, setelah kemarin ditutup menguat tipis 0,05% di posisi 1.141,64.

 

Pergerakan Indeks KOSPI

Tanggal

Level

Perubahan

17/2/2017

(Pk. 09.36 WIB)

2.078,37

-0,17%

16/2/2017

2.081,84

-0,10%

15/2/2017

2.083,86

+0,45%

14/2/2017

2.074,57

-0,20%

13/2/2017

2.078,65

+0,17%

 Sumber: Bloomberg

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper