Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan bursa saham China melemah pada perdagangan pagi ini, Selasa (14/2/2017), pasca rilis data inflasi negara tersebut untuk bulan lalu.
Indeks Shanghai Composite melemah 0,14% atau 4,41 poin ke level 3.212,43, setelah dibuka turun tipis 0,02% atau 0,70 poin di posisi 3.216,14.
Dari 1.246 saham yang terdaftar pada indeks Shanghai Composite pagi ini, 408 di antaranya menguat, 719 melemah, sedangkan 119 saham bergerak stagnan.
Saham China Life Insurance Co. Ltd. yang melorot 1,34% menjadi penekan utama terhadap pelemahan indeks Shanghai pagi ini, disusul oleh PetroChina Co. Ltd. yang melemah 0,36%, Agricultural Bank of China Ltd. yang turun 0,3%, dan Bank of China Ltd. yang melandai 0,28%.
Sejalan dengan indeks Shanghai, pergerakan indeks CSI 300 di Shenzen pun turut melemah 0,12% atau 4,03 poin ke level 3.432,24.
Sebelumnya indeks CSI dibuka dengan kenaikan tipis 0,07% atau 2,24 poin di posisi 3.438,51.
Seperti dilansir Bloomberg hari ini, indek harga produsen China naik 6,9% pada Januari dibandingkan dengan setahun sebelumnya. Angka tersebut lebih besar dari prediksi rata-rata dalam survey Bloomberg sebesar 6,5% dan kenaikan pada Desember 2016 sebesar 5.5%.
Sementara itu, indeks harga konsumen naik 2,5%, didorong oleh libur panjang tahun baru China, atau lebih besar dari prediksi kenaikan para analis sebesar 2,4%.
“Data inflasi terbaru menambahkan hal bagi berlanjutnya pengetatan kebijakan moneter yang moderat. Bank sentral cenderung untuk tetap berjalan pada lajur itu dalam beberapa bulan ke depan,” ujar Tom Orlik, chief Asia economist Bloomberg Intelligence di Beijing.