Bisnis.com, JAKARTA- Seiring dengan target pertumbuhan ekonomi yang ditetapkan pemerintah sebesar 5,2%, Asosiasi Industri Aromatika, Olefin dan Plastik (Inaplas) memproyeksikan pertumbuhan industri plastik tahun ini sebesar 5,4%.
Sebelumnya produksi plastik Inaplas 2,4 juta ton dan tahun ini diperkirakan meningkat menjadi 2,8 juta ton.
Sementara itu total permintaan industri plastik di dalam negeri mencapai 4,8 juta ton tahun ini. Jumlah tersebut akan meningkat mengikuti pertumbuhan ekonomi di angka 7–8 juta ton pada 2020.
Namun, industri plastik masih bergantung pada impor nafta (bahan baku industri petrokimia) sebesar 100%.
Sedangkan komponen nafta mencapai 80% terhadap total bahan baku industri aromatik, olefin, dan plastik. Sisanya adalah kondesat yang dapat ditemukan di dalam negeri.
Industri plastik bersama pemerintah harus mendorong pembangunan industri bahan baku guna menekan impor.
"Selain masalah bahan baku, industri plastik juga mengalami tekanan dari rencana pengenaan cukai plastik yang berpotensi menambah beban biaya dan kenaikan harga jual. Emiten plastik dan kemasan diantaranya FPNI, APLI, AKPI, IGAR, YPAS," tulis HP Financials dalam ristenya yang diterima hari ini, Kamis (5/1/2017)..