Bisnis.com, JAKARTA—Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah di akhir sesi I perdagangan hari ini, Senin (19/12/2016).
IHSG ditutup melemah 2,63 poin atau -0,05% ke level 5.229,02 di akhir sesi I perdagangan hari ini. Sepanjang hari, IHSG bergerak di kisaran 5.222,48-5.240,48.
Indeks bertengger di zona merah setelah di awal pembukaan melemah sebesar 7,58 poin ke 5.224,07.
Dari 539 saham yang diperdagangkan, sebanyak 123 saham menguat, 151 saham melemah dan 265saham stagnan. Adapun, saham PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) menjadi penekan utama pelemahan IHSG hari ini, yakni 5,37%
Adapun, dari 9 sektor, sebanyak 5 sektor naik dan 4 sektor turun. Sektor konsumer memimpin pelemahan dengan melemah -0,91%, disusul oleh sektor properti yang turun -0,63%.
Hampir seluruh bursa saham regional memerah. Indeks FTSE Malaysia -0,16%, FTSE Strait Times -0,72%, indeks Taiwan TAIEX -0,91% dan indeks Topix anjlok hingga -0,08%. Begitu juga indeks Hang Seng Hong Kong yang -0,83% dan Nikkei225 yang turun 0,01%.
Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia Satrio Utomo mengatakan merebaknya ketegangan politik antara Amerika Serikat dan China telah membuat indeks Dow Jones Industrial (DJI) bergerak turun tipis 8,83 poin (-0,04 persen) pada pergerakan Jumat pekan lalu.
Adapun, indeks dari bursa di kawasan Asia pada pagi hari ini bergerak flat, cenderung turun. Dengan sentimen regional yang cenderung negatif, IHSG pada hari ini sepertinya masih akan terus melanjutkan trend turun jangka pendek yang sedang berlangsung, untuk melakukan pengujian atas level psikologis 5.200 yang merupakan target dari trend turun jangka pendek kali ini.
Dia menilai, kondisi dari bursa regional dan global yang tidak menentu membuat pelaku pasar cenderung dalam posisi wait and see. Sejauh ini, window dressing akhir tahun yang diharapkan muncul, terlihat masih belum menampakkan diri, meski pada beberapa saham-saham konstruksi, trend naik terlihat sudah mulai berusaha untuk dibangkitkan.
“Anjloknya bursa regional membuat IHSG jadi susah untuk berkembang. Padahal net sell asing sudah banyak berkurang. Sampai jam 10.47 net sell asing Rp88 miliar. Sampai sore nanti, paling tidak akan lewat Rp300 miliar dan ini turun jauh dari net sell Jumat lalu,” katanya, Senin (19/12/2016).
Dia menilai, dengan net sell turun drastis seperti itu, IHSG seharusnya tidak sulit untuk bergerak naik. Ditambah, harga minyak WTI juga sebenarnya bagus. Harga batubara Newcastle yang active month (kontrak Januari) juga sudah reversal mengikuti current month (Desember) yang sudah bergerak naik.