Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

UNIC Perluas Ekspansi Pasar Luar Negeri

Emiten sektor kimia dasar PT Unggul Indah Cahaya Tbk. akan memperluas ekspansi pasar luar negeri untuk menggenjot kinerja pada 2017

Bisnis.com, JAKARTA—Emiten sektor kimia dasar PT Unggul Indah Cahaya Tbk. akan memperluas ekspansi pasar luar negeri untuk menggenjot kinerja pada 2017.

Yani Alifen, Presiden Direktur Unggul Indah Cahaya, mengatakan penambahan kontribusi ekspor tahun depan oleh pihaknya akan dilakukan dengan dua acara yaitu memperdalam penetrasi pasar yang sudah dimasuki dan membuka pasar baru.

Saat ini negara-negara yang sudah dimasuki perseroan bersandi saham UNIC tersebut adalah China, Perancis, JEpang, Amerika Serikat, Vietnam dan Australia.

“Tahun depan kami harapkan pasar lama bisa meningkat dan mencari pasar baru. Untuk pasar baru kami lebih condong dengan mengutamakan negara-negara di kawasan Asia Pasifik,” katanya belum lama ini.

Pada Januari-September 2016 menurutnya kontribusi ekspor baru mencapai sekitar 3% dari pendapatan bersih konsolidasian perseroan US$200,45 juta. Artinya, nilai ekspor pada periode tersebut sekitar US$6 juta.

Tahun depan pihaknya berharap kontribusi ekspor meningkat bertahap menjadi sekitar 5% terhadap penjualan konsolidasian. Menurutnya, dengan peningkatan ekspor produsen bahan baku deterjen tersebut bisa memangkas fix cost pada produksi.

Di sisi lain, lanjut dia, ekspor pun menambah volume penjualan dan menaikan utilisasi kapasitas produksi. Saat ini perseroan menjadi satu-satunya produsen alkylbenzene di Indonesia dan terbesar di Asia Pasifik. Perseroan memiliki tiga pabrik dengan total kapasitas produksi mencapai 270.000 ton per tahun.

Yani menyebut utilisasi dari total kapasitas produksi mencapai kisaran 85% tahun ini. Seiring dengan peningkatan ekspor, dan harapan pertumbuhan konsumsi di pasar domestik, menurutnya tingkat utilisasi tahun depan bisa mencapai 90% bahkan lebih.

Dengan kapasitas produksi yang dimiliki saat ini, pihaknya masih percaya diri menguasai pangsa pasar bahan baku deterjen dalam negeri di atas 50%. Oleh karena itu, tahun depan perseroan belum berencana berinvestasi dalam menambah kapasitas produksi.

Dia menambahkan, tahun depan perseroan akan menganggarkan belanja modal sekitar US$5 juta hingga US$6 untuk pembuatan jetty baru dan pergantian peralatan pabrik. Tahun ini perseroan hanya menganggarkan belanja modal di bawah US$2 juta untuk perawatan alat produksi dan baru terserap sekitar 80%.

“Kalau anggaran belanja modal tahun ini maupun tahun depan berasal dari kas perusahaan,” ujarnya.

Sebelumnya, hingga akhir tahun ini perseroan dapat mengantongi penjualan sekitar US$267,3 juta dengan laba periode berjalan mencapai US$21,33 juta. pada periode Januari-September 2016 penjualan perseroan baru mencapai US$200,45 juta dengan laba US$19,5 juta.

Proyeksi pendapatan itu turun dari tahun lalu yang mencapai US$285,4 juta. Adapun untuk bottom line, pada 2015perseroan mengalami rugi periode berjalan US$1,9 juta. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper