Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Butuh Terobosan dari Otoritas Bursa dan OJK

Pasar membutuhkan terobosan tambahan dari otoritas bursa dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Warga melintas di dekat logo Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Minggu (1/6/2025). JIBI/Bisnis/Arief Hermawan P
Warga melintas di dekat logo Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Minggu (1/6/2025). JIBI/Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI) dinilai telah menunjukkan dukungan yang solid dalam mengembangkan pasar modal tanah air. Namun, langkah selanjutnya yang dinantikan pelaku pasar adalah terobosan yang lebih menyentuh akar persoalan yang berkaitan dengan literasi, akses, dan transparansi.

Direktur Utama BRI Danareksa Sekuritas Laksono Widodo menilai arah pengembangan ke depan seharusnya lebih menitikberatkan pada edukasi menyeluruh kepada masyarakat serta penyediaan akses investasi yang lebih mudah.

“Salah satu bentuk kemudahan tersebut dapat diwujudkan melalui regulasi yang memungkinkan proses pembukaan akun menjadi lebih seamless. Misalnya, pemanfaatan data eksisting milik investor di sektor perbankan sebagai basis informasi untuk pembukaan Rekening Dana Nasabah [RDN],” ujarnya kepada Bisnis dikutip, Minggu (22/6/2025).

Dia berharap integrasi proses pembukaan rekening tabungan dengan pembukaan RDN secara simultan juga diharapkan dapat diterapkan.

Namun, tak hanya soal menggaet investor , dalam upaya meningkatkan volume transaksi di pasar, diperlukan transparansi yang lebih tinggi dalam penentuan dan pelaksanaan suspensi suatu saham. Hal ini mencakup kejelasan dalam kriteria penetapan suspensi maupun durasi waktu suspensi tersebut.

Regulasi terkait suspensi saham tersebut, dinilainya masih memerlukan peningkatan pada aspek transparansi dan durasi. Dia berpendapat alasan suspensi dapat diberikan secara lebih detail terkait indikator atau batasan kuantitatif yang digunakan. Durasi suspensi juga dinilai cenderung berbeda di beberapa kasus, yang sering menimbulkan pertanyaan dari investor.

Selanjutnya terkait dengan kejelasan timeline penyelesaian dan apa yang perlu diselesaikan agar suspensi dapat dicabut. Guna mendukung hal tersebut dibutuhkan tambahan kanal komunikasi yang memungkinkan para investor untuk mengklarifikasi langsung atas keputusan suspensi tertentu.

Soal perlindungan investor, dia menegaskan bahwa berbagai regulasi dan sistem pengawasan sudah berjalan. Di antaranya, sistem IDX Watch, SPEKTRUM, hingga AKSES KSEI yang memungkinkan investor memantau portofolio mereka secara real time. Selain itu, POJK No.22 /2023 mewajibkan perusahaan yang ingin melantai di BEI untuk memenuhi standar transparansi dan kelayakan.

Namun, perlindungan regulasi saja tak cukup. Investor harus juga paham hak dan risiko di pasar saham.

“Investor harus melakukan analisa yang tepat sebelum memilih investasi yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan. Regulasi hanya bisa bekerja optimal jika investor juga memahami hak dan risikonya,” terangnya.

Ia menyoroti beberapa masalah laten di pasar seperti rendahnya free float yang membuat saham mudah dimanipulasi, volatilitas harga ekstrem, informasi yang tidak merata, potensi gelembung pasar, hingga lemahnya pengawasan terhadap aksi korporasi.

Pembukaan kode broker

Terkait rencana pembukaan kembali kode domisili dan kode broker, akan memberikan angin segar bagi investor khususnya ritel dikarenakan investor dapat mengetahui pergerakan broker-broker tertentu atas suatu saham. 

Namun, hal ini juga dapat berdampak tidak baik bagi investor khususnya retail dikarenakan akan menyebabkan Fear of Missing Out alias FOMO dalam bertransaksi saham dan tidak memicu investor untuk menelaah dengan baik terhadap saham-saham yang ada.

“Pandangan kami, selama sesuai dengan rencana yang akan dilakukan oleh BEI yaitu tidak menampilkan secara real time [pada saat market istirahat atau setelah tutup] maka hal ini dapat menjadi win-win solution bagi para investor dan pemangku kepentingan,” sarannya.

Peluang terbuka

Peluang pasar saham Indonesia tetap terbuka kendati ekonomi global masih menghadapi tekanan akibat ketidakpastian geopolitik dan perlambatan pertumbuhan di beberapa negara utama. Dia meyakini kondisi domestik Indonesia menunjukkan stabilisasi dengan indikator inflasi terkendali, suku bunga dipangkas, dan stimulus pemerintah untuk mendorong daya beli masyarakat.

Koreksi indeks justru membuka peluang akumulasi, khususnya pada saham-saham berfundamental kuat di sektor konsumer primer, infrastruktur, dan energi. Sektor-sektor ini cenderung defensif terhadap tekanan ekonomi dan juga didukung oleh program pemerintah.

Pasar saham Indonesia memiliki profile EPS growth (4%) dan valuasi (12x PE) yang masih menarik dibandingkan peers Emerging Market (EM). Dengan potensi aliran dana dari Developed Market yang masuk ke EM, dan potensi pelemahan US$ (prospek untuk penguatan rupiah), masih terdapat peluang bagi pasar saham untuk re-rating.

Hal ini dapat ditunjang juga oleh perbaikan likuiditas domestik dan stimulus pemerintah untuk mendorong perbaikan ekonomi pada semester II/2025.

Selain saham, peluang juga terbuka pada instrumen pendapatan tetap seperti obligasi pemerintah, yang kini menawarkan imbal hasil menarik di tengah tren suku bunga yang mulai longgar.Tak hanya saham, obligasi juga kembali jadi primadona dengan imbal hasil menarik seiring tren suku bunga yang melonggar.

“Strategi yang disarankan adalah diversifikasi, akumulasi bertahap saat pasar terkoreksi, dan investasi jangka menengah hingga panjang, sambil tetap memperhatikan manajemen risiko terhadap volatilitas global,” terangnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Edi Suwiknyo
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper