Bisnis.com, JAKARTA—Empat bank BUMN berencana menerbitkan obligasi senilai Rp22,75 triliun pada 2017.
Adapun, Bank Rakyat Indonesia (BBRI) berencana menerbitkan obligasi senilai Rp8 triliun, Bank Negara Indonesia (BBNI) berencana emisi obligasi atau bilateral borrowing senilai USS500 juta (dengan kurs Rp13.500 maka nilai emisi obligasi sekitar Rp6,75 triliun), Bank Mandiri (BMRI) rencana emisi obligasi Rp5 triliun dan BBTN sekitar Rp3 triliun.
Pemerintah memperkirakan BUMN akan menerbitkan obligasi hingga Rp100 triliun tahun depan atau meningkat tiga kali lipat dibandingkan perkiraan realisasi penerbitan tahun ini. Penerbitan obligasi itu sekaligus unuk memenuhi kebutuhan dana belanja modal BUMN sekitar Rp500 triliun pada 2017.
Setelah mencatat outflow Rp 19,58 triliun sepanjang bulan lalu, dana asing kembali inflow ke pasar obligasi sekitar Rp3,93 triliun pada awal bulan ini.
“Investor tampaknya telah mem-price in rencana kenaikan FFR dan di sisi lain, yield obligasi Indonesia masih lebih menarik dibanding negara lain. Yield obligasi 10 tahun Indonesia kemarin 8,01%, lebih tinggi dari India dan Vietnam 6,20%,” papar riset HP Financials yang diterima, Rabu (7/12/2016).
