Bisnis.com, JAKARTA— Sepanjang tahun berjalan, imbal hasil (yield) obligasi pemerintah Indonesia tercatat paling tinggi di Asia, meski sudah turun 68,2 basis poin.
Berdasarkan data Asia Bonds Online, yield obligasi pemerintah Indonesia tenor 10 tahun telah turun 68,2 basis poin ke level 8,06% sejak awal tahun hingga penutupan perdagangan pada 5 Desember 2016. Bahkan, yield obligasi RI pernah turun hingga menyentuh level di bawah 7% tahun ini.
Di Asia, penurunan yield obligasi yang cukup drastis dialami oleh obligasi Vietnam yang turun 95 basis poin menjadi 6,22%. Kemudian, obligasi Singapura juga mengalami penurunan 19,3 basis poin ke 2,40%. Yiled obligasi Hong Kong dan Jepang juga mengalami penurunan.
Sementara itu, yield obligasi Filipina tercatat mengalami kenaikan paling tinggi yakni hingga 112,5 basis poin ke 5,22%. Kemudian, yield obligasi Thailand naik 21,3 basis poin ke 2,71%.
Ekonom Bahana Securities Fakhrul Fulvian mengatakan imbal hasil obligasi Indonesia masih cukup menarik di mata investor. Hal ini seiring dengan prospek inflasi yang rendah hingga tahun depan.
“Ini membuat real yield obligasi pemerintah Indonesia menarik. Real yield Indonesia tertinggi di Asean, once risk on kembali, flow dana asing pasti prioritaskan Indonesia lagi,” katanya, Selasa (6/12/2016).
Obligasi Pemerintah | Yield (%) |
China | 3,066 |
Hong Kong | 1,458 |
Indonesia | 8,063 |
Jepang | 0,041 |
Korea | 2,182 |
Myanmar | 4,311 |
Filipina | 5,225 |
Singapura | 2,405 |
Thailand | 2,713 |
US Treasury (AS) | 2,394 |
Vietnam | 6,225 |
Sumber: Asian Bonds Online