Bisnis.com, JAKARTA - Untuk mendukung pengembangan lima bandara, PT Angkasa Pura I (Persero) menerbitkan obligasi I senilai Rp2,5 triliun dan sukuk ijarah I sebesar Rp500 miliar.
Direktur Keuangan dan TI Angkasa Pura I Novrihandri menuturkan bahwa perseroan akan mengoptimalkan sumber dana eksternal dari penerbitan obligasi dan sukuk serta pinjaman dari lembaga keuangan bank dan non bank untuk membiayai capital expenditure.
"Pembangunan bandara dan pengembangan bandara ini mendesak dilakukan karena sudah mengalami lack of capacity," ungkapnya di Gedung Bursa Efek Indonesia, Senin (28/11/2016).
Adapun pendanaan eksternal Angkasa Pura I, akan digunakan untuk pengembangan Bandara Ahmad Yani yang membutuhkan dana senilai Rp2,1 triliun yang ditargetkan beroperasi pada 2018, Bandara Noor Syamsudin Noor Banjarmasin senilai Rp2,3 triliun dengan target beroperasi pada 2019.
Angkasa Pura I juga akan membangun bandara baru Yogyakarta yang membutuhkan investasi senilai Rp9,3 triliun ditargetkan beroperasi pada 2020, terminal 3 bandara Juanda Surabaya senilai Rp9,1 triliun ditargetkan beroperasi pada 2020 dan bandara Sultan Hasanuddin Makassar senilai Rp3,6 triliun dengan target 2020.