Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BURSA KORSEL 24 NOVEMBER: Utang Rumah Tangga Membengkak, Kospi Ditutup Melemah

Indeks Kospi ditutup melemah 0,84% atau 16,69 poin ke level 1.971,26, setelah dibuka turun 0,14% atau 2,84 poin di posisi 1.985,11.
/Ilustrasi
/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan bursa saham Korea Selatan berakhir melemah pada perdagangan hari ini, Kamis (24/11/2016), menyusul laporan membengkaknya utang rumah tangga negara tersebut pada kuartal ketiga.

Indeks Kospi ditutup melemah 0,84% atau 16,69 poin ke level 1.971,26, setelah dibuka turun 0,14% atau 2,84 poin di posisi 1.985,11.

Pada perdagangan kemarin (23/11/2016), Kospi ditutup menguat 0,23% atau 4,48 poin di posisi 1.987,95.

Sebanyak 158 saham menguat, 557 saham melemah, dan 55 saham stagnan dari 770 saham yang diperdagangkan di indeks Kospi pada akhir perdagangan hari ini.

Saham Il Dong Pharmaceutical Co. Ltd./New yang anjlok 3,58% menjadi penekan utama terhadap pergerakan Kospi, bersama dengan JW Life Science Corp. yang drop 3,39%, LS Cable & System Asia Ltd. yang jatuh 5,19%, dan Hyundai C&F Inc. yang melorot 1,01%. 

Saham Samsung Electronics Co. Ltd. hari ini juga harus ditutup melemah 0,36% atau 6.000 poin ke posisi 1.643.000 setelah mampu membukukan penguatan selama beberapa hari penutupan perdagangan.   

Pada perdagangan kemarin, saham Samsung Electronics berakhir menguat 0,55% atau 9.000 poin di level 1.649.000.

Sejalan dengan pelemahan Kospi, nilai tukar won melemah 0,34% atau 4,03 poin ke 1.180,35 per dolar AS, setelah dibuka dengan pelemahan di posisi 1.180,72.

Seperti dilansir Bloomberg hari ini, nilai utang rumah tangga Korsel membengkak ke level tertinggi pada kuartal ketiga sehingga mendorong pemerintah untuk merilis langkah-langkah demi memperlambat kenaikannya.

Menurut pernyataan Bank of Korea (BOK), utang rumah tangga termasuk pembelian kredit naik menjadi 1.295,8 triliun won (US1,1 triliun) hingga akhir September atau melonjak 11% dibandingkan setahun sebelumnya.

Bank sentral Korsel tersebut menyatakan akan mengupayakan screening yang lebih ketat atas pinjaman oleh bank terhadap beberapa tipe hipotek dan pinjaman dari lembaga finansial.

Kenaikan utang tersebut terjadi setelah terpilihnya Donald Trump dalam ajang pilpres AS serta ekspektasi bank sentral AS Federal Reserve akan menaikkan suku bunganya bulan depan yang mendorong imbal hasil global menjadi lebih tinggi serta menambah beban pembayaran kembali terhadap sejumlah debitur Korsel.

 

Pergerakan Indeks KOSPI

Tanggal

Level

Perubahan

24/11/2016

1.971,26

-0,84%

23/11/2016

1.987,95

+0,23%

22/11/2016

1.983,47

+0,89%

21/11/2016

1.966,05

-0,43%

18/11/2016

1.974,58

-0,30%

 Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper