Bisnis.com, JAKARTA— Ekonomi AS yang memperlihatkan penguatan memberikan dasar yang kuat bagi the Fed untuk menaikkan suku bunga pada pertemuan 13 Desember 2016-14 Desember 2016 mendatang.
Adapun, minutes dari federal open market committee (FOMC) meeting awal bulan ini yang dirilis kemarin (23/11) mengindikasikan bahwa mayoritas pejabat Fed yakin kenaikan suku bunga menjadi relatif segera dilakukan jika data yang dirilis terus menunjukkan peningkatan ekonomi AS.
Ekspektasi pasar terhadap kenaikan suku bunga oleh Fed pada pertemuan bulan depan telah meningkat sejak pemilu presiden AS, seiring data ekonomi AS yang membaik serta harapan bahwa presiden terpilih akan mendorong stimulus fiskal.
Hal ini mendorong penguatan dolar AS dan menjadi sentimen negatif bagi emerging market termasuk Indonesia. Outflow dana berpotensi berlanjut hingga investor melihat kejelasan terhadap kebijakan yang diambil Donald Trump dalam pemilu presiden.
“Foreign outflow di pasar saham dan obligasi domestik masing-masing mencapai Rp8,57 triliun dan Rp16,91 triliun sepanjang bulan ini. Sementara yield obligasi 10 tahun pemerintah kemarin menyentuh level 8,05%, tertinggi dalam hampir 9 bulan terakhir,” papar riset HP Financials yang diterima, Kamis (24/11/2016).