Bisnis.com, JAKARTA— Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup berbalik menguat pada perdagangan hari ini, Rabu (23/11/2016).
IHSG ditutup menguat 0,14% atau 7,32 poin ke posisi 5.212,00 setelah bergerak pada kisaran 5.182,35 – 5.212,00.
Sebelumnya, indeks dibuka di zona merah dengan pelemahan 0,24% atau 12,33 poin di level 5.192,35.
Dari 538, saham yang diperdagangkan, sebanyak 126 saham menguat, 172 saham melemah, dan 240 saham stagnan.
5 dari 9 indeks sektoral pada IHSG ditutup menguat, dengan dorongan utama dari sektor perdagangan yang naik 1,11%, diikuti oleh sektor tambang yang menguat 1,58%.
Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 juga ditutup menguat 0,15% atau 0,69 poin ke posisi 451,28.
Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG terus tertekan di zona merah, namun perlahan mampu mengurangi tekanan sejak sesi II perdagangan dan akhirnya ditutup menguat.
Tim Riset Samuel Sekuritas menilai sebenarnya potensi penguatan IHSG ada seiring naiknya bursa global dan regional Asia, dan juga tren kenaikan harga – harga komoditas.
Namun pergerakan indeks dolar AS yang masih menunjukkan tren penguatan, sehingga berpotensi menekan Rupiah dan suhu politik dalam negeri yang beberapa waktu belakangan ini memanas, sehingga berpotensi menjadi sentimen negatif bagi pasar saham.
Sementara itu, bursa saham di Asia Tenggara seluruhnya bergerak menguat, Indeks FTSE Straits Times Singapura menguat 0,47%, indeks FTSE Malaysia KLCI naik 0,07%, indeks SET Thailand menguat 0,58%, dan indeks PSEi Filipina menguat 0,50%.
Saham-saham pendorong IHSG:
Kode | (%) |
UNVR | +1,82 |
LPPF | +9,38 |
UNTR | +2,22 |
ANTM | +7,14 |
Saham-saham penekan IHSG:
Kode | (%) |
HMSP | -2,51 |
BBNI | -2,38 |
NISP | -7,86 |
KAEF | -6,57 |
Sumber: Bloomberg
