Bisnis.com, JAKARTA— Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka turun tajam 1,28% atau 69,67 poin ke level 5.380,64 pada perdagangan Jumat (11/11/2016).
Sebelumnya, IHSG ditutup menguat 0,66% atau 35,98 poin ke posisi 5.450,31 setelah bergerak pada kisaran 5.443,73 – 5.471,11.
Dari 538 saham yang diperdagangkan, sebanyak 229 saham menguat, 97 saham melemah, dan 212 saham stagnan.
8 dari 9 indeks sektoral pada IHSG ditutup menguat, dengan dorongan utama dari sektor infrastruktur yang menguat 1,42%, diikuti oleh sektor tambang yang melonjak 3,33%.
Tim Riset OSO Securities memaparkan secara teknikal, terbentuknya long black candle mengindikasikan potensi bearish diikuti RSI yang lemah. Sementara indikator stochastic oscillator masih bullish dengan histogram MACD positif.
Dia pun menilai penguatan indeks yang terjadi pada hari ini mengikuti rally yang terjadi pada bursa global.
Dalam risetnya disebutkan, indeks utama di Bursa Wall Street mengalami kenaikan tajam pada akhir perdagangan semalam, setelah terpilihnya Donal Trump dari partai Republik sebagai presiden AS.
Investor percaya bahwa kebijakan Trump kedepan akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi AS yang lebih baik dibandingkan Hillary. Hal yang sama juga terjadi pada Bursa Eropa.
Rally yang terjadi di pasar saham terjadi seiring dengan para pengusaha yang mengutip pidato penerimaan damai Trump pada pidatonya semalam.
Kemudian pada sisi investor, investor saat ini fokus pada rencana Trump untuk meningkatkan belanja infrastruktur dan memotong pajak perusahaan.
Seluruh bursa saham di Asia Tenggara terpantau menguat. Indeks FTSE Straits Time Singapura melonjak 1,66%, indeks FTSE Malay KLCI menguat 0,31%, indeks SET Thailand naik 0,46%, sedangkan indeks PSEi Filipina naik 0,88%.
Bagaimana pergerakan IHSG hari ini? Ikuti lajunya hingga penutupan.
Menutup perdagangan hari ini, IHSG turun tajam 4,01% atau 218,34 poin ke level 5.231,97.
IHSG terus melemah 3,35% atau 182,42 poin ke level 5.267,89.
Mengawali perdagangan sesi II, IHSG melemah 3,12% atau 170,13 poin ke level 5.280,17.
Sepanjang hari ini indeks konsisten bergerak di zona merah pada rentang 5.273,43-5.380,69.
Menutup perdagangan sesi I, IHSG melemah 2,95% atau 160,99 ke 5.289,32.
Tim Riset Erdhika Elit Sekuritas telah memperkirakan indeks bergerak melemah pada perdagangan hari ini.
"Indeks hari ini diperkirakan cenderung melemah dengan titik cut loss di level 5.386," paparnya dalam riset.
Menjelang penutupan perdagangan sesi I, IHSG masih terpantau melemah tajam 3,13% atau 170,51 poin ke level 5.279,8.
Dalam sejam pertama perdagangan hari ini, IHSG terpantau masih melemah tajam 2,97% atau 162,01 ke 5.288,29.
Tim Riset Sinarmas Sekuritas menilai pelemahan indeks terjai seiring dengan tekanan nilai tukar rupiah.
Seperti diketahui, saat ini rupiah ditransaksikan melemah 3,59% atau 472 poin ke level Rp13.610.
"IHSG cenderung melemah dikarenakan depresiasi Rupiah yang signifikan terhadap dollar AS," paparnya dalam riset.
Lebih lanjut dia mengatakan penguatan dolar AS terhadap sebagian besar mata uang utama dikarenakan kemenangan Donald Trump dalam pemilihan Presiden Amerika Serikat.
"Fokus pasar dengan cepat bergeser kepada potensi kebijakan ekonomi presiden terpilih," tambahnya.
Membuka perdagangan hari ini, Jumat (11/11/2016), indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka turun tajam 1,28% atau 69,67 poin ke level 5.380,64.