Bisnis.com, JAKARTA - PT Indoritel Makmur Internasional Tbk. atau yang dikenal dengan Indomaret mencatatkan laba komprehensif periode berjalan yang diatribusikan kepada entitas induk Q3/2016 senilai Rp205,32 miliar, terkoreksi 7,37% dari posisi Rp221,67 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Koreksi laba Indomaret tertekan oleh peningkatan beban umum dan administrasi. Adapun nilai beban umum dan administrasi per September 2016 mencapai Rp37,97 miliar, melonjak 119% dari posisi Rp17,26 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Adapun laporan keuangan yang dikutip Bisnis.com, Senin (7/11/2016), laba anak usaha Grup Salim ini per kuartal III/2016 senilai Rp202,23 miliar, naik 1,79% year on year. Emiten bersandi saham DNET ini, mencatatkan penjualan per September 2016 mencapai Rp14,75 miliar, naik 230% year on year dari posisi Rp4,5 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Dalam laporan keuangan kuartal III/2016, DNET mencatatkan utang usaha kepada pihak ketiga senilai Rp27,69 miliar, naik 548% dari posisi Rp4,27 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Selain itu, pinjaman jangka panjang Indomaret meningkat menjadi Rp65,81 miliar, naik 64,5% dari posisi Rp40 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Adapun bank yang menyalurkan pinjaman ke Indomaret yakni PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) senilai Rp65,81 miliar, sedangkan pada tahun sebelumnya, pinjaman yang telah dilunasi senilai Rp40 miliar berasal dari PT Nikko Securities Indonesia.