Bisnis.com, JAKARTA- Waterfront Securities Indonesia mengemukakan aksi sejumlah saham menjadi perhatian pasar pada perdagangan hari ini, Senin (31/10/2016).
Octavianus Marbun, Analis PT Waterfront Securities Indonesia mengatakan saham tersebut adalah:
- BIRD mengalami penurunan laba 42,3%
PT Blue Bird Tbk (BIRD) mengalami penurunan laba bersih sebesar 42,3% YoY menjadi Rp360,86 miliar per September 2016. Penurunan laba sejalan dengan penurunan pendapatan. Pendapatan BIRD turun 9,66% YoY menjadi Rp3,64 triliun. Beban usaha juga meningkat 24% menjadi Rp435,23 miliar. Beban usaha yang mencatat kenaikan antara lain , tunjangan, penyusutan, dan kantor. Kombinasi kenaikan beban dan penurunan pendapatan membaut usaha turun 34% menjadi Rp581,98 miliar. Sebelumnya, Fitch Ratings memprediksi kinerja perseroan akan tertekan penundaan aturan baru yang mengatur jasa transportasi berbasis aplikasi atau taksi online.
- LRNA mencatat rugi Rp20,84 miliar
PT Eka Sari Lorena Transport Tbk (LRNA) mengalami kerugian sebanyak Rp20,84 miliar dalam periode Januari-September 2016, disebabkan oleh penurunan pendapatan. Per September 2016, pendapatan LRNA turun 17,6% menjadi Rp102,38 miliar. Pendapatan LRNA sebagian besar disumbang dari jasa transportasi bus antarkota antarprovinsi atau AKAP sebanyak Rp84,05 miliar. Selain itu, LRNA juga meraih pendapatan dari jasa operator Transjakarta Busway sebesar Rp13,78 miliar.
- EXCL bukukan laba Rp159,7 miliar karena laba kurs
PT XL Axiata Tbk (EXCL) membukukan laba bersih senilai Rp159,71 miliar selama sembilan bulan pertama 2016 dari rugi bersih sepanjang sembilan bulan pertama 2015 sebesar Rp506,55 miliar. Perbaikan bottom line tersebut disebabkan membaiknya selisih kurs. Sejak awal tahun ini hingga akhir September 2016 EXCL membukukan untung selisih kurs bersih sebesar Rp41,27 miliar, sedangkan pada periode sama tahun lalu mengalami rugi selisih kurs Rp238,25 miliar. Pada tahun ini EXCL membukukan keuntungan selisih kurs dari pembiayaan bersih sebesar Rp439,35 miliar, sedangkan pada tahun lalu rugi selisih kurs dari pembiayaan bersih sebesar Rp3,23 triliun. Pendapatan EXCL selama Januari hingga September 2016 mencapai Rp16,08 triliun, turun 4,96% dari periode sama tahun lalu.
- SMGR mengalami penurunan laba 8,4%
Laba bersih PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) turun 8,4% menjadi Rp2,92 triliun hingga periode September 2016 dari laba bersih Rp3,19 triliun periode sama tahun sebelumnya. Pendapatan turun tipis menjadi Rp19,08 triliun dari Rp19,11 triliun dan beban pokok turun menjadi Rp11,51 triliun dari Rp11,60 triliun. Kenaikan beban penjualan menjadi Rp2,14 triliun dari Rp1,88 triliun menjadikan salah satu pemicu penurunan laba sebelum pajak menjadi Rp3,86 triliun dari Rp4,10 triliun.
- TOTL bukukan kenaikan laba 7,42%
PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp160,5 miliar pada kuartal III/2016 atau meningkat 7,42% dibandingkan dengan Rp149,46 miliar pada periode yang sama 2015. TOTL mencatatkan laba per saham dasar Rp47,07 pada kuartal III/2016 atau meningkat dibandingkan dengan Rp43,83 pada kuartal III/2015. Kinerja perusahaan tersebut ditopang oleh pendapatan usaha yang mencapai Rp1,72 triliun pada kuartal III/2016 atau meningkat sekitar 6,16% dibandingkan dengan Rp1,62 triliun pada kuartal III/2015. Pada 2016, TOTL menargetkan pendapatan di luar proyek KSO senilai Rp2,6 triliun atau meningkat 14,7% dibandingkan dengan Rp2,26 triliun pada 2015.
- LPCK mengalami penurunan laba 37,8%
PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) mengalami penurunan laba bersih sebesar 37,8% yoy menjadi Rp454,29 miliar hingga periode September 2016 dibandingkan laba bersih Rp730,42 miliar periode sama tahun sebelumnya. Pendapatan usaha turun 20,5% yoy menjadi Rp1,20 triliun dari Rp1,51 triliun dan laba bruto turun menjadi Rp581,34 miliar dari Rp846,50 miliar. Laba usaha turun menjadi Rp443,27 miliar dari Rp732,20 miliar. Laba sebelum pajak turun menjadi Rp467,39 miliar dari Rp749,70 miliar