Bisnis.com, JAKARTA--Kalangan investor kini mulai mengalihkan dana yang dimiliki dalam produk surat utang (obligasi) negeri, mengingat valuasi saham yang semakin meningkat.
Akuntino Madhany, Investment Specialist PT BNI Asset Management mengatakan bahwa yield obligasi dalam sepekan terakhir turun. Penurunan itu, katanya, terjadi karena permintaan terhadap produk instrumen obligasi semakin tinggi.
"Biasanya, kalau permintaan obligasi turun maka yield akan semakin rendah," ungkapnya, Selasa (25/10/2016).
Hingga 17 Oktober 2016, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatatkan total emisi obligasi dan sukuk (surat berharga syariah) yang sudah tercatat sepanjang 2016 adalah 57 emisi dari 41 emiten senilai Rp81,45 triliun.
Akhir pekan lalu, PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk. melakukan pencatatan emisi obligasi senilai senilai Rp700 miliar. Atas pencatatan Tiphone maka total emisi Obligasi dan Sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 303 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp293,71 triliun dan USD50 juta, diterbitkan oleh 102 Emiten.
Selain itu, total surat berharga negara (SBN) yang tercatat di BEI berjumlah 96 seri dengan nilai nominal Rp1.757,59 triliun dan US$1,24 miliar, sedangkan total EBA sebanyak 6 emisi senilai Rp2,22 triliun.
Valuasi Saham Meningkat, Investor Beralih ke Obligasi
Kalangan investor kini mulai mengalihkan dana yang dimiliki dalam produk surat utang (obligasi) negeri, mengingat valuasi saham yang semakin meningkat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Novita Sari Simamora
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
27 menit yang lalu
Menakar Nasib Pemilik 24,65% Saham Publik Waskita (WSKT)
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
27 menit yang lalu
Menakar Nasib Pemilik 24,65% Saham Publik Waskita (WSKT)
1 jam yang lalu
MIND ID Bidik Pendapatan Rp265,6 Triliun pada 2029
1 hari yang lalu