Bisnis.com, JAKARTA—PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. akan menjual kembali sekitar 259,87 juta lembar sahamnya karena perseroan menilai kondisi pasar yang kondusif.
Saham yang dijual kembali tersebut merupakan hasil dari buy back yang dilakukan perseroan dengan tanggal transaksi awal September 2015 hingga Februari 2016 lalu. Pada saat tersebut, perseroan bersandi SIDO itu melakukan buy back karena melihat kondisi pasar yang berfluktuasi secara signifikan.
“Mencermati kondisi pasar yang kondusif maka perseroan berencana untuk menjual kembali saham hasil pembelian kembali tersebut,” tulis David Hidayat, Direktur PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. dalam keterbukaan informasi perseroan, Senin (10/10)/2016.
Saat melakukan buy back, nilai transaksi yang tercatat mencapai Rp133,01 miliar atau setara Rp511,84 per lembar saham. Jumlah tersebut tidak termasuk biaya transaksi. Sebelumnya, PT Bahana Securities merekomendasikan beli untuk saham SIDO dengan target harga mencapai Rp650.
Jika target harga tersebut tercapai, total nilai transaksi penjualan kembali saham tersebut akan mencapai Rp168,92 miliar. Dengan demikian, melalui penjualan kembali tersebut perseroan akan meraup untung sekitar Rp35 miliar.
Di sisi lain, dalam proses penjualan kembali saham tersebut perseroan akan menunjuk PT Mandiri Sekuritas untuk melakukan penjualan. Waktu pelaksanaan penjualan kembali saham tersebut akan dilakukan dalam kurun waktu 25 Oktober 2016 hingga 24 Oktober 2018.
Saat ini jumlah saham perseroan mencapai 15 miliar lembar. Hingga September lalu pemegang saham perseroan mencapai 5.236 pemilik. Meningkat 2,84% dari bulan sebelumnya yang hanya 5.091 pemilik.
Adapun sekitar 81% atau setara 12,15 miliar lembar dari total saham perseroan dikuasai oleh keluarga Hidayat. Dari jumlah tersebut, mayoritas saham yaitu sekitar 6,075 miliar lembar atau sekitar 40,5% dimiliki Desy Sulistio Hidajat yang merupakan generasi kedua dari pemilik perseroan.
Sementara itu, hingga September 2016 jumlah saham SIDO yang dimiliki publik sekitar 19% atau setara 2,85 miliar lembar.