Bisnis.com, JAKARTA - Menurunnya stok di London Metal Exchange membuat harga timah berjangka menembus level tertinggi baru sepanjang tahun berjalan dan mendekati posisi US$20.000 per ton.
Pada penutupan perdagangan Selasa (27/9/2016) harga timah di bursa London Metal Exchange (LME) naik 0,13% atau 25 poin menjadi US$19.750 per ton. Angka tersebut menunjukkan sepanjang tahun berjalan harga timah sudah meningkat 35,69% dan mencapai level tertinggi sejak Januari 2015.
Pada sisi lain, stok timah di LME turun 5,2% menjadi 3,46 ton yang menjadi level terendah sejak 2008. Menurut Commerzbank AG, persediaan timah telah menurun sekitar 50% sejak awal Juni 2016.
"Sisi penawaran juga membantu menaikkan harga timah dalam beberapa bulan terakhir. Pengurangan stok di LME menunjukkan adanya permintaan yang kuat," paparnya seperti dikutip dari Bloomberg, Rabu (28/9/2016).
Malcolm Freeman, Director of West Malling Kingdom Futures Ltd., menuturkan jika pasar memasuki kondisi backwardation, harga seng bisa mencapai US$22.000 per ton. Backwardation ialah situasi ketika harga tunai di pasar fisik melebihi harga di dalam bursa berjangka.