Bisnis.com, JAKARTA-- Penyelesaian pembiayaan proyek (financial closing) pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) PT United Tractors Tbk. (UNTR) senilai lebih dari Rp52 triliun belum kunjung jelas.
Direktur Utama PT United Tractors Tbk. (UNTR) Gidion Hasan menuturkan financial closing yang tadinya ditargetkan bakal rampung Juli 2016, bakal meleset dari rencana.
"Belum bisa diprediksi financial closing selesai akhir tahun ini, karena masih dalam proses negosiasi," tuturnya saat dihubungi melalui sambungan telepon oleh Bisnis.com, Kamis (15/9/2016).
Emiten bersandi saham UNTR itu masih belum sampai pada titik temu terkait isi perjanjian dengan perbankan. Dia optimistis, proses penyelesaian financial closing akan segera rampung.
Financial closing PLTU dengan kapasitas 2x1.000 MW itu diperkirakan menelan investasi US$4 miliar. Anak usaha PT Astra International Tbk. (ASII) itu menggenggam 25% saham PLTU Tanjung Jati B unit 5 dan 6 dengan investasi setara dengan Rp52,81 triliun.
Dalam proyek PLTU tersebut, perseroan menggandeng Sumitomo Corporation dan Kansai Electric Power Co. Inc., dengan kepemilikan masing-masing sisanya 50%. Pinjaman perbankan untuk investasi mencapai US$3,2 miliar.