Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BURSA EROPA: Indeks Stoxx Europe Ditutup Melemah 0,1%

Indeks Stoxx Europe 600 Index melemah 0,1% ke posisi 338,42 pada penutupan perdagangan, setelah sebelumnya sempat menguat hingga 0,6%. Indeks mendapat perangsang pergerakan menyusul data persediaan minyak yang lebih baik dari perkiraan, sebelum akhirnya kembali melemah pada akhir perdagangan.
Ilustrasi/Reuters
Ilustrasi/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Eropa ditutup melemah tipis pada perdagangan Rabu (14/9/2016) menyusul pelemahan sektor barang mewah yang mengimbangi penguatan sektor tambang.

Indeks Stoxx Europe 600 Index melemah 0,1% ke posisi 338,42 pada penutupan perdagangan, setelah sebelumnya sempat menguat hingga 0,6%. Indeks mendapat perangsang pergerakan menyusul data persediaan minyak yang lebih baik dari perkiraan, sebelum akhirnya kembali melemah pada akhir perdagangan.

"Tidak ada keyakinan terhadap pasar, sejalan dengan sentimen global yang rapuh," kata Michael Ingram, analis BGC Partners kepada Bloomberg.

"Ada banyak suara saat ini, yang sebagian besar hasil dari ketidakpastian kebijakan bank sentral,” lanjutnya.

Kekhawatiran bahwa bank sentral tidak akan menggunakan kebijakan moneter untuk merangsang pertumbuhan ekonomi menekan indeks dan harga minyak mentah di beberapa hari terakhir.

Sementara itu, sebbagian data ekonomi juga berada di bawah perkiraan bulan ini, sehingga memperburuk kekhawatiran investor.

Investor juga berspekulasi apakah Federal Reserve akan menaikkan suku bunga pada pertemuan pekan depan, setelah para pejabat memberikan pandangan campuran pada prospek kenaikan suku bunga. Probabilitas kenaikan pada September mencapai 22%.

Saham Cie. Financiere Richemont SA melemah 3,9% setelah memperkirakan laba semester pertama turun sekitar 45%. Hermes International SCA membukukan pelemahan terbesar sejak 2010 setelah memperkirakan tidak akan mencapai target pertumbuhan penjualan tahunan.

Sementara itu, Glencore Plc naik 2,5% dan mendorong sektor komoditas menyusul penguatan harga logam dasar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper