Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BURSA EROPA: Indeks Stoxx Europe 600 Ditutup Melemah Tipis

Indeks Stoxx Europe 600 melemah kurang dari 0,1% ke level menjadi 346,05 pada penutupan perdagangan. Pada awal perdagangan indeks dibuka dibuka menguat tipis 0,04% atau 0,14 poin ke 346,23.
Bursa Eropa. /Reuters
Bursa Eropa. /Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham eropa berbalik melemah tipis pada penutupan perdagangan Senin (15/8/2016) karena investor menimbang prospek pendapatan dan pertumbuhan ekonomi eropa.

Indeks Stoxx Europe 600 melemah kurang dari 0,1% ke level menjadi 346,05 pada penutupan perdagangan. Pada awal perdagangan indeks dibuka dibuka menguat tipis 0,04% atau 0,14 poin ke 346,23.

Volume perdagangan saham hari ini mencapai 60% di bawah rata-rata perdagangan 30 terakhir, dengan beberapa pasar, termasuk Italia, tutup karena libur.

Sektor otomotif membukukan kinerja terbaik dari 19 sektor di indeks Stoxx Europe 600, dengan saham Volkswagen AG menguat sebanyak 1,4% dan mendorong indeks DAX Jerman yang memasuki pasar bullish pekan lalu.

Sementara itu, BP Plc memimpin penguatan sektor minyak menyusul naiknya harga minyak di atas US$45 per barrel di tengah spekulasi bahwa produsen akan memulai kembali pembicaraan untuk menstabilkan harga.

Seperti dikutip Bloomberg, investor telah memantau data ekonomi Eropa untuk indikasi kesehatan ekonomi di wilayah ini. Dalam beberapa pekan terakhir, data yang dirilis berada di atas proyeksi dengan data pekan lalu menunjukkan produk domestik bruto tumbuh 0,3% pada kuartal kedua, sedangkan ekonomi Jerman meningkat 0,4%, dua kali lebih cepat dari perkiraan.

Namun, skeptisisme tentang prospek pertumbuhan dan efektivitas stimulus bank sentral telah menyeret indeks Stoxx 600 turun 5,4% pada 2016. Para ekonom telah menurunkan perkiraan pertumbuhan kawasan euro untuk tahun ini dan berikutnya, sementara analis yang pada bulan Januari memperkirakan peningkatan laba pada emiten indeks Stoxx 600, sekarang memproyeksikan kontraksi 4,1%.

"Jika mengecualikan Jerman dari keseluruhan, pertumbuhan ekonomi euro terutama di Prancis, Italia, dan Spanyol mengecewakan, dan kita tidak tahu bagaimana kuartal ketiga akan mengimbangi perlambatan pada kuartal sebelumnya," kata Michael Hewson, analis CMC Markets kepada Bloomberg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper