Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

LOGAM INDUSTRI: Inflasi China Diseret, Tembaga Melemah

Harga tembaga melemah 0,88% atau 1,90 poin ke US$214,60 per pound pada pukul 14.39 WIB setelah dibuka turun 0,12% atau 0,25 poin di posisi US$216,25 per pound pagi tadi.
 Tembaga melemah./.Reuters
Tembaga melemah./.Reuters

Bisnis.com, JAKARTA– Pergerakan harga tembaga kontrak September 2016 terpantau melemah pada perdagangan siang ini, Selasa (9/8/2016), di tengah menurunnya inflasi di China pada Juli yang menyoroti kekhawatiran tentang kesehatan pengguna tembaga terbesar di dunia tersebut pasca pelemahan impor bulan lalu.

Harga tembaga melemah 0,88% atau 1,90 poin ke US$214,60 per pound pada pukul 14.39 WIB setelah dibuka turun 0,12% atau 0,25 poin di posisi US$216,25 per pound pagi tadi.

Seperti dilansir Reuters hari ini, inflasi di China tumbuh 1,8% pada Juli dibanding setahun sebelumnya namun sedikit turun dari 1,9% pada Juni.

Angka ekspor dan impor China pada Juli turun lebih dalam dari yang diperkirakan, menunjukkan pelemahan lebih lanjut dalam permintaan global sebagai dampak dari keputusan Inggris berpisah dari Uni Eropa.

Sementara impor tembaga China turun 14%.

“Kombinasi persediaan yang tinggi dan permintaan musiman yang lemah menyebabkan permintaan impor cenderung terus biasa saja selama beberapa bulan ke depan,” papar ANZ dalam risetnya.

Di sisi lain, tren penguatan dolar AS akibat meningkatnya prediksi penaikan suku bunga oleh The Fed pasca rilis data tenaga kerja AS yang menunjukkan peningkatan juga berpotensi mengurangi permintaan.

Indeks dolar yang mengukur pergerakan dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama siang ini terpantau berbalik naik 0,06% atau 0,059 poin ke 96,460 pada pukul 14.40 WIB meski sempat bergerak negatif di awal dagang.

Berbanding terbalik dengan tembaga, pergerakan harga nikel dan timah di Shanghai Futures Echange terpantau lanjut bergerak positif pada perdagangan hari ini. Harga nikel untuk kontrak Januari 2017 kembali ditutup menguat 0,44% atau 370 poin ke 84.070 yuan/metrik ton.

Tindakan keras oleh pemerintah Filipina tehadap tambang nikel di negara tersebut yang telah mendorong kenaikan harga lebih dari 20% selama dua bulan terakhir dapat menyebabkan lonjakan harga, menurut Standard Chartered dalam laporannya.

Sementara harga timah kontrak September 2016 berakhir menguat 0,70% atau 850 poin ke 121.640 yuan/metrik ton setelah dibuka dengan kenaikan 0,42% atau 510 poin ke level 121.300.

 

Pergerakan tembaga di Comex (Commodity Exchange) untuk kontrak September 2016:

Tanggal

Level

Perubahan

9/8/2016

(Pk. 14.39 WIB)

214,60

-0,88%

8/8/2016

216,50

+0,51%

5/8/2016

215,40

-0,92%

4/8/2016

217,40

-1,11%

3/8/2016

219,85

-0,48%

Sumber: Bloomberg

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper