Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah dibuka menguat tipis 0,07% atau 9 poin ke 13.090 per dolar AS pada perdagangan hari ini, Jumat (22/7/2016).
Adapun Bloomberg Dollar Index yang mengukur pergerakan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama dibuka turun 0,13% atau 0,130 poin ke level 96,870 dan melemah 0,16% atau 0,156 poin ke posisi 96,844 pada pukul 07.01 WIB.
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta menilai pelemahan dolar AS yang kembali terjadi dapat menjaga sentimen positif terhadap rupiah.
Sementara itu, kemarin rupiah juga ditutup menguat meskipun tipis pasca rilis hasil Rapat Dewan Gubernur BI yang tetap mempertahankan suku bunga acuan (BI rate). Hal tersebut tidak sejalan dengan perkiraan pasar yang memperkirakan pemangkasan 25bps.
Imbal hasil SUN juga terlihat naik terbatas di tengah sentimen kenaikan imbal hasil global.
Koreksi atas ekspektasi pemangkasan BI rate akan memberikan dampak negatif terhadap aset berdenominasi rupiah walaupun hanya temporer.
Sementara itu dari global, di tengah harapan pelonggaran moneter pasca shock brexit, ECB mempertahankan Main Refinancing Rate di 0% tetapi membuka peluang memperpanjang program pembelian obligasi yang dijadwalkan hingga Mar 2017.
Euro hanya menguat tipis terhadap dolar AS tetapi cukup mendorong koreksi dollar index – di saat yang bersamaan yen menguat signifikan.
Fokus akan perlahan beralih ke FOMC meeting yang akan disimpulkan pada tengah pekan depan – spekulasi kenaikan FFR target bisa mengembalikan sentimen dollar kuat.
Indeks manufaktur AS ditunggu malam ini, diperkirakan membaik.